Responsive Ads Here

Rabu, 23 Mei 2018

Mini News Paper


Sriwijaya FC Menang Telak 4-0 atas PSIS Semarang Dan Menghantarkan PSIS ke Dasar Klasemen

Palembang – Sriwijaya FC secara menyakinkan menang 4-0 atas PSIS Semarang pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia pekan ke-10 di Stadion Jakabaring, Selasa kemarin (22/5).
Pada babak pertama, pertandingan berjalan sangat sengit dan berjalan dengan tempo lambat. Namun, karena penyelesaian akhir yang kurang baik dari kedua tim membuat babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Memasuki babak kedua, permain terlihat mulai dengan tempo cepat. Hasilnya Sriwijaya FC unggul cepat pada menit ke-51 lewat gol dari Hamka Hamzah melalui sundulan. Pertandingan babak kedua berjalan sangat seru dan menegangkan. Kedua tim saling bergantian dalam jual beli serangan. Akhirnya Sriwijaya FC mampu mencetak gol sebanyak 4 pada babak kedua sampai peluit panjang dibunyikan oleh wasit.
Empat gol Sriwijaya FC dicetak oleh Hamka Hamzah (51’), Muhamadou N’Diaye (56’,70’), dan Alberto Goncalves (64’). Dengan hasil ini, Sriwijaya FC naik ke peringkat ketiga klasemen sementara dan PSIS yang mengalami kekalahan tiga kali beruntun, harus turun ke dasar klasemen Liga 1 Indonesia.
“Pada babak pertama PSIS Semarang bermain dengan konsisten sehingga tembok pertahanan sangat sulit ditembus oleh lawan, tapi pada awal babak kedua para pemain PSIS kehilangan konsentrasi dan langsung kebobolan di menit-menit awal babak kedua. Hingga akhirnya PSIS harus kalah 4-0 dari Sriwijaya FC”, ujar Zaman.




Rian Kurniawan ( 6101415067 )















Cita-Cita Galang Ramadhan Mahasiswa PJKR UNNES
Setelah Lulus Kuliah

Semarang – Salah satu mahasiswa PJKR UNNES yang lahir di Kabupaten Banyumas, 11 Januari 1997 bernama Galang Ramadhan Anata Putra. Anak pertama dari dua bersaudara ini adalah sosok mahasiswa yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu program magister setelah menyelesaikan program pendidikan S1 di UNNES. Saat ini Galang masih menempuh program pendidikan S1 jurusan PJKR di UNNES dan duduk di bangku semester 6.
Pria kelahiran Banyumas ini memiliki hobi futsal, sepakbola, dan menonton kartun serial anime. Dari hobi inilah yang membuat Galang memilih jurusan PJKR ketika mau masuk di Universitas Negeri Semarang.
“Saya suka olahraga terutama futsal dan sepakbola. Oleh karena itu saya tertarik untuk masuk di jurusan PJKR UNNES”, ujar Galang.
Selain itu Galang juga memiliki keinginan untuk melanjutkan program pendidikan ke jenjang S2 / program magister di UNNES dan mengambil jurusan yang sama. Hal itu dilakukannya karena sekarang lulusan S1 sulit untuk mencari pekerjaan dalam bidang guru, dikarenakan  adanya kebijakan pemerintah yang baru dan banyaknya persaingan untuk menjadi guru.
“Keinginan dan tekad saya yang kuat untuk melanjutkan S2 muncul karena adanya aturan-aturan baru dari pemerintah yang semakin mempersempit peluang kerja setelah lulus S1”, kata pria berdarah banyumas.
Dengan begitu, mulai dari saat ini Galang sudah mempersiapkan semuanya untuk melanjutkan pendidikan ke S2, mengingat sekarang sudah berada di semester 6 dan kurang 2 semester lagi untuk menyelesaikan / lulus dalam jenjang pendidikan S1.






Rian Kurniawan (6101415067)















PJKR Bilingual Class 2015 UNNES Road To Singapore

 Semarang – Senin (23/4) merupakan hari dimana anak-anak PJKR Bilingual Class 2015 UNNES melakukan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Singapura. Kegiatan ini merupakan Agenda Jurusan PJKR untuk mahasiswa semester 6 dan bersifat wajib.
Pagi yang mendung tak menyurutkan semangat anak-anak Bilingual Class 2015 untuk melakukan acara pelepasan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta Dosen Pendamping KKL di Laboratorium PJKR UNNES Prof. Soegijono. Acara pelepasan tersebut dimulai pukul 07.30 – 09.00 WIB diakhiri dengan foto bersama di depan gedung dekanat FIK. “Ketika nanti sudah sampai di Singapura, jaga diri kalian baik baik dan jaga nama almamater kebanggaan kita”, ujar Prof. Tandiyo.
Akhirnya pukul 11.00 WIB pun tiba dan semua rombongan berkumpul di kos Abaskoro. Rombongan yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok kumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan presensi dan briefing yang dilakukan oleh ketua/koordinator kelompok. “Ayo, semua pada kumpul dengan kelompok masing-masing dan koordinator mengecek para anggotanya”, kata Abas selaku ketua panitia KKL. Setelah selesai semua, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Semua rombongan berangkat menuju Bandara Ahmad Yani dengan menggunakan jasa antar online (Grab), perkelompok berangkat dengan 2 mobil. Di dalam mobil terlihat kegembiraan dan keceriaan dari raut wajah anak-anak bilingual karena ini merupakan pengalaman pertama berada di negeri orang bahkan ada yang baru pertama kali merasakan naik pesawat.
Tiba di Bandara  Ahmad Yani para rombongan berkumpul lagi untuk mengecek jumlah anggota karena bagaimanapun juga jangan sampai ada yang tertinggal. Saat itu juga saya baru pertama kali merasakan bagaimana suasana di dalam bandara mulai dari boarding pass, pengecekan barang, penyetakan tiket, pengecekan paspor, dll. Cukup lama untuk mengurusi itu semua, dan setelah semua selesai akhirnya kami semua dapat masuk ke ruangan tunggu penerbangan internasional. Jam keberangkatan pesawat dari Ahmad Yani pukul 16.10 WIB tetapi saat itu pesawat mengalami delay sampai 20 menit.
Perjalanan dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Changi Airport Singapore memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, setelah tiba di Singapore pukul 8 malam waktu Singapura kita semua langsung menuju ke hotel “GUSTI BED and BREAKFAST” dan sampai di hotel pukul 9 malam. Perjalanan dari Bandara Changi sampai Hotel, kita menggunakan transportasi umum yang ada di Singapura yaitu MRT. Hotel yang kita tempati tidak jauh dari stasiun Lavender sehingga aksesnya mudah. Setelah sampai semua teman-teman bilingual langsung mandi dan bersih-bersih kemudian istirahat, karena keesokan harinya sudah harus siap pukul 7 pagi untuk melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah dibuat ketika berada di Singapura.
 Hari Selasa (24/4), kita langsung menuju ke ITE East College. Karena agenda dan tujuan utama setalah berada di Singapura yaitu melakukan dan mengikuti perkuliahan selama 1 hari penuh dari pagi sampai sore di ITE East College. Sampai di ITE kita langsung di sambut oleh Mr. Raymond dan langsung diajak keliling untuk melihat kondisi pembelajaran penjas yang ada disana dan diperkenalkan dengan lingkungan di dalam ITE.  Selain itu kita juga diperlihatkan dengan fasilitas sarana prasarana yang sangat lengkap dan memadahi mulai dari ruang kelas, laboratorium, kolam renang, ruang fitness, kantin, dll. Dengan ditemani oleh Prof. Tandiyo selaku Dekan FIK dan Bu Henny selaku dosen pendamping kami semua mengikuti rancangan kegiatan yang sudah di buat oleh ITE. Sangat bermanfaat dan mengesankan bisa berdiskusi dan bertukar pikiran secara langsung dengan dosen-dosen dan mahasiswa/pelajar yang ada di ITE.
Di ITE saya mendapatkan pembelajaran, pengalaman, dan wawasan baru yang sangat luar biasa serta tak terlupakan. Tidak terasa rangkaian kegiatan dari pagi sampai sore yang sangat melelahkan itu usai. Walaupun sangat lelah namun kelelahan itu terbayar dengan adanya pertandingan AFC CUP 2018  yang kebetulan mempertemukan antara wakil Indonesia yaitu Persija Jakarta melawan Tampines Rovers FC yang merupakan wakil dari Singapura. Pertandingan digelar di Jalan Besar Stadium Singapore, dimana stadion tersebut berada di belakang hotel yang kita tempati dengan jarak kira kira hanya 200 meter dari hotel. Pada pertandingan tersebut Persija Jakarta menang 4-2 dan para supporter sorak bergembira menyanyikan lagu dan yel-yel yang sudah dibuat.
Di hari Rabu (25/4), rancangan agenda kami yaitu jalan-jalan keliling Singapura dan mengunjungi berbagai wisata yang ada disana. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu “Sentosa Island”. Pemandangan lautan jernih dan dikelilingi oleh gedung gedung tinggi yang megah serta kapal-kapal yang sedang berlayar sangat mengesankan dan menakjubkan.  Setelah menikmati pemandangan dan perjalanan di Sentosa Island, kita melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata selanjutnya yaitu Universal Studio, tetapi kami tidak masuk ke dalam Universal Studio karena harga tiket yang cukup mahal mencapai 70 dollar Singapore atau sekitar 700 ribu rupiah. Di Universal Studio kami hanya berfoto dan berkeliling saja. Pada saat itu cuaca di Singapura sangat panas sehingga banyak teman-teman bilingual  merasa kelelahan. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat teman-teman semua untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya.
Setalah dari Universal Studio kami pergi ke Pantai Palawan yang tak jauh dari Universal Studio dan masih berada di Sentosa Island. Cuaca yang panas dan udara yang sejuk sangat cocok untuk bersantai dan beristirahat di pinggiran Pantai Palawan ditambah dengan pemandangan eksotis dari Pantai Palawan yang dilengkapi dengan keindahan pasir putih. Disana juga terdapat jembatan gantung serta gardu pandang untuk melihat lebih luas pemandangan yang ada di sekitar Pantai Palawan. Sangat indah Pantai Palawan yang ada di Singapura dan sangat rekomendasi untuk dikunjungi.
Kemudian kami pulang dan kembali ke hotel terlebih dahulu untuk beristirahat dan makan siang. Kemudian sore harinya kami melanjutkan perjalanan ke Marina Bay dan patung Merlion Singapore. Selama di Marina Bay dan Merlion Singapore banyak orang dari berbagai penjuru dunia mengabadikan moment sunset yang sangat indah. Marina Bay dan Merlion Singapore merupakan ikon dari Negara Singapura sehingga banyak orang yang berfoto dan membuat video perjalanan disana. Tidak terasa cukup lama berada di ikon Negara Singapura tersebut dari sore hingga malam hari. Malam itu sangat menarik dan mengesankan ditambah dengan gemerlap lampu dari berbagai sudut dan gedung-gedung pencakar langit serta adanya pertunjukan lampu sorot menutup sekaligus melengkapi perjalanan kami selama seharian penuh. Hari itu kami semua merasa gembira dan puas. “Sungguh indah pemandangan di Marina Bay dari sore sampai malam ini. Tidak menyangka aku bisa sampai disini “, ucap Abaskoro.
Keesokan harinya, kamis (26/4) kami melanjutkan perjalanan wisata ke Marina Garden. Marina Garden merupakan wisata seperti taman kota dengan berbagai macam tanaman dan pohon yang ditata dengan rapi dan terlihat mengesankan. Kami menghabiskan waktu di Marina Garden sampai siang hari. Kemudian, kita memutuskan untuk melanjutkan kunjungan kami di tempat terakhir, tempat dimana para wisatawan wajib mengunjunginya, yaitu pusat oleh-oleh yang berada di “Bugis Street”, banyak orang yang bilang tempat ini semacam pasar tradisionalnya orang Singapore, dan menurut kami seperti Pasar Johar yang berada di Semarang. Mengapa bisa dikatakan seperti itu ? Karena disana orang-orang menjual oleh-oleh khas Singapore mulai dari makanan, souvenir, pakaian, tas, dll. “Pasar Bugis ibaratnya sama dengan Pasar Johar di Semarang. Harganya murah dan juga lengkap”, kata Iqbal.
Akhirnya tibalah kita di penghujung dari rangkaian agenda dan kegiatan yang sudah direncanakan, yaitu melakukan perjalanan pulang ke Semarang. Pagi itu, Jumat (27/4) pukul 07.00 waktu Singapura kami semua sudah bersiap-siap dan packing untuk Check Out dari hotel menuju Bandara Changi Airport International. Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan ketika keberangkatan. Karena perjalanan pulang ini kita harus transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta. Rute perjalanan pulang kami menggunakan maskapai penerbangan Flyscoot dengan jam keberangkatan pukul 11.20 waktu Singapura. Pesawat landing di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian dari bandara kami menuju ke Stasiun Pasar Senin dengan armada DAMRI karena dari Jakarta menuju Semarang kami menggunakan transportasi Kereta Api Gumarang jurusan Pasar Senin Jakarta - Pasar Turi Surabaya, dan kami turun di Stasiun Tawang Semarang. Jam Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senin pukul 15.30 WIB dan kami sampai di Stasiun Tawang pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya kami semua kembali ke UNNES dan pulang ke kos masing-masing menggunakan jasa antar online (Grab). Tiba di kos semua teman-teman bilingual langsung beristirahat karena sudah capek dan lelah melakukan perjalanan seharian dari pagi sampai dini hari.





Rian Kurniawan (6101415067)

















Sport Jurnalism, Mata Kuliah Yang Memiliki Segudang Manfaat


Jurusan PJKR UNNES memiliki mata kuliah pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa, yaitu Event Organizer, Sports Enterpreneurship, Sport Jurnalism, Panahan, dan Hockey. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah tambahan yang bertujuan untuk memberikan wawasan baru dan luas tentang dunia diluar unsur kepenjasan atau keguruan dan wajib diambil oleh mahasiswa semester 6. Mata kuliah pilihan banyak memberikan peluang dan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin bekerja diluar bidang tenaga pendidik. Salah satunya adalah mata kuliah Sport Jurnalism.
            Sport Jurnalism adalah mata kuliah yang berisi / mempelajari tentang macam-macam berita, cara membuat atau merangkai berita, dan meliput berita yang benar khususnya dalam lingkup olahraga. Terdapat berbagai mcam berita yang dipelajari dalam kuliah Sport Jurnalism, yaitu : Straight News, Reportase, Feature, dan Opini.
            Straight News adalah berita yang berisi tentang kejadian atau berita terbaru yang sedang populer, penulisannya singkat, padat, dan jelas. Kemudian reportase adalah berita yang hampir sama dengan straight news tapi bahasanya lebih lugas dan narasumber yang diambil lebih dari satu. Selanjutnya feature, yaitu berita yang menggunakan bahasa / kata yang lebih berseni dan di lebih-lebihkan (hiperbola). Yang terakhir berita opini, adalah berita yang berisi tentang pendapat dari banyak narasumber.
            Mata kuliah ini memberikan banyak wawasan dan informasi terkait cara pembuatan, penyusunan, dan peliputan yang benar. “dari perkuliahan sport jurnalism ini aku yang awalnya tidak bisa membuat dan menyusun berita menjadi bisa. Semula aku hanya menonton berita dan tau seputar berita saja tanpa mengetahui cara cara pembuatan, penyusunan, dan peliputannya”, ujar Salah satu mahasiswa PJKR bilingual bernama Rian.
            Perkuliahan Sport Jurnalism juga membuka hati, mata, dan pikiran kita untuk bisa menghargai sebuah karya tulisan atau berita yang disusun oleh seorang jurnalistik. Selain itu kuliah ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa / banyak orang, diantaranya yaitu :
1.      Dapat membuat, menyusun, meliput berita dengan benar.
2.      Mengetahui banyak tentang berita / kejadian yang terkini dan terpopuler.
3.      Bisa dijadikan pekerjaan sampingan / alternatif untuk menjadi wartawan atau reporter.
4.      Dapat dijadikan kesibukan yang positif untuk mendapat penghasilan atau penghargaan dalam bidang karya tulis.

Oleh karena itu, kuliah Sport Jurnalism ini memberikan peluang atau kesempatan untuk mahasiswa yang nantinya setelah lulus belum tentu bisa bekerja langsung menjadi tenaga pengajar atau guru. Di luar sana mereka harus mencari jalan atau alternatif lain supaya bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Dan ini adalah salah satu unsur yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mencapai sebuah kesuksesan.




Rian Kurniawan (6101415067)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar