Sriwijaya FC Menang Telak 4-0 atas PSIS Semarang Dan Menghantarkan PSIS
ke Dasar Klasemen
Palembang – Sriwijaya FC secara menyakinkan menang 4-0 atas PSIS
Semarang pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia pekan ke-10 di Stadion
Jakabaring, Selasa kemarin (22/5).
Pada babak pertama, pertandingan
berjalan sangat sengit dan berjalan dengan tempo lambat. Namun, karena
penyelesaian akhir yang kurang baik dari kedua tim membuat babak pertama
berakhir imbang tanpa gol. Memasuki babak kedua, permain terlihat mulai dengan
tempo cepat. Hasilnya Sriwijaya FC unggul cepat pada menit ke-51 lewat gol dari
Hamka Hamzah melalui sundulan. Pertandingan babak kedua berjalan sangat seru
dan menegangkan. Kedua tim saling bergantian dalam jual beli serangan. Akhirnya
Sriwijaya FC mampu mencetak gol sebanyak 4 pada babak kedua sampai peluit
panjang dibunyikan oleh wasit.
Empat gol Sriwijaya FC dicetak
oleh Hamka Hamzah (51’), Muhamadou N’Diaye (56’,70’), dan Alberto Goncalves (64’).
Dengan hasil ini, Sriwijaya FC naik ke peringkat ketiga klasemen sementara dan
PSIS yang mengalami kekalahan tiga kali beruntun, harus turun ke dasar klasemen
Liga 1 Indonesia.
“Pada babak pertama PSIS Semarang
bermain dengan konsisten sehingga tembok pertahanan sangat sulit ditembus oleh
lawan, tapi pada awal babak kedua para pemain PSIS kehilangan konsentrasi dan
langsung kebobolan di menit-menit awal babak kedua. Hingga akhirnya PSIS harus
kalah 4-0 dari Sriwijaya FC”, ujar Zaman.
Rian Kurniawan ( 6101415067 )
Cita-Cita Galang Ramadhan Mahasiswa PJKR UNNES
Setelah Lulus Kuliah
Semarang – Salah satu mahasiswa PJKR UNNES yang lahir di Kabupaten
Banyumas, 11 Januari 1997 bernama Galang Ramadhan Anata Putra. Anak pertama
dari dua bersaudara ini adalah sosok mahasiswa yang memiliki keinginan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu program magister setelah menyelesaikan program
pendidikan S1 di UNNES. Saat ini Galang masih menempuh program pendidikan S1 jurusan
PJKR di UNNES dan duduk di bangku semester 6.
Pria kelahiran Banyumas ini
memiliki hobi futsal, sepakbola, dan menonton kartun serial anime. Dari hobi
inilah yang membuat Galang memilih jurusan PJKR ketika mau masuk di Universitas
Negeri Semarang.
“Saya suka olahraga terutama
futsal dan sepakbola. Oleh karena itu saya tertarik untuk masuk di jurusan PJKR
UNNES”, ujar Galang.
Selain itu Galang juga memiliki
keinginan untuk melanjutkan program pendidikan ke jenjang S2 / program magister di UNNES dan mengambil jurusan
yang sama. Hal itu dilakukannya karena sekarang lulusan S1 sulit untuk mencari
pekerjaan dalam bidang guru, dikarenakan
adanya kebijakan pemerintah yang baru dan banyaknya persaingan untuk
menjadi guru.
“Keinginan dan tekad saya yang
kuat untuk melanjutkan S2 muncul karena adanya aturan-aturan baru dari
pemerintah yang semakin mempersempit peluang kerja setelah lulus S1”, kata pria
berdarah banyumas.
Dengan begitu, mulai dari saat
ini Galang sudah mempersiapkan semuanya untuk melanjutkan pendidikan ke S2,
mengingat sekarang sudah berada di semester 6 dan kurang 2 semester lagi untuk
menyelesaikan / lulus dalam jenjang pendidikan S1.
Rian Kurniawan (6101415067)
PJKR Bilingual Class
2015 UNNES Road To Singapore
Semarang – Senin (23/4) merupakan hari
dimana anak-anak PJKR Bilingual Class 2015 UNNES melakukan kegiatan KKL (Kuliah
Kerja Lapangan) ke Singapura. Kegiatan ini merupakan Agenda Jurusan PJKR untuk
mahasiswa semester 6 dan bersifat wajib.
Pagi yang
mendung tak menyurutkan semangat anak-anak Bilingual Class 2015 untuk melakukan
acara pelepasan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta
Dosen Pendamping KKL di Laboratorium PJKR UNNES Prof. Soegijono. Acara
pelepasan tersebut dimulai pukul 07.30 – 09.00 WIB diakhiri dengan foto bersama
di depan gedung dekanat FIK. “Ketika nanti sudah sampai di Singapura, jaga diri
kalian baik baik dan jaga nama almamater kebanggaan kita”, ujar Prof. Tandiyo.
Akhirnya pukul
11.00 WIB pun tiba dan semua rombongan berkumpul di kos Abaskoro. Rombongan
yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok kumpul sesuai dengan kelompoknya
masing-masing untuk melakukan presensi dan briefing
yang dilakukan oleh ketua/koordinator kelompok. “Ayo, semua pada kumpul
dengan kelompok masing-masing dan koordinator mengecek para anggotanya”, kata
Abas selaku ketua panitia KKL. Setelah selesai semua, waktu menunjukkan pukul
13.00 WIB. Semua rombongan berangkat menuju Bandara Ahmad Yani dengan
menggunakan jasa antar online (Grab), perkelompok berangkat dengan 2 mobil. Di
dalam mobil terlihat kegembiraan dan keceriaan dari raut wajah anak-anak bilingual
karena ini merupakan pengalaman pertama berada di negeri orang bahkan ada yang
baru pertama kali merasakan naik pesawat.
Tiba di
Bandara Ahmad Yani para rombongan
berkumpul lagi untuk mengecek jumlah anggota karena bagaimanapun juga jangan
sampai ada yang tertinggal. Saat itu juga saya baru pertama kali merasakan
bagaimana suasana di dalam bandara mulai dari boarding pass, pengecekan barang, penyetakan tiket, pengecekan
paspor, dll. Cukup lama untuk mengurusi itu semua, dan setelah semua selesai
akhirnya kami semua dapat masuk ke ruangan tunggu penerbangan internasional.
Jam keberangkatan pesawat dari Ahmad Yani pukul 16.10 WIB tetapi saat itu
pesawat mengalami delay sampai 20
menit.
Perjalanan
dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Changi Airport Singapore memerlukan
waktu kurang lebih 2 jam, setelah tiba di Singapore pukul 8 malam waktu
Singapura kita semua langsung menuju ke hotel “GUSTI BED and BREAKFAST” dan
sampai di hotel pukul 9 malam. Perjalanan dari Bandara Changi sampai Hotel,
kita menggunakan transportasi umum yang ada di Singapura yaitu MRT. Hotel yang
kita tempati tidak jauh dari stasiun Lavender sehingga aksesnya mudah. Setelah sampai
semua teman-teman bilingual langsung mandi dan bersih-bersih kemudian
istirahat, karena keesokan harinya sudah harus siap pukul 7 pagi untuk
melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah dibuat ketika berada di Singapura.
Hari Selasa (24/4), kita langsung menuju ke
ITE East College. Karena agenda dan tujuan utama setalah berada di Singapura
yaitu melakukan dan mengikuti perkuliahan selama 1 hari penuh dari pagi sampai
sore di ITE East College. Sampai di ITE kita langsung di sambut oleh Mr.
Raymond dan langsung diajak keliling untuk melihat kondisi pembelajaran penjas
yang ada disana dan diperkenalkan dengan lingkungan di dalam ITE. Selain itu kita juga diperlihatkan dengan
fasilitas sarana prasarana yang sangat lengkap dan memadahi mulai dari ruang
kelas, laboratorium, kolam renang, ruang fitness, kantin, dll. Dengan ditemani
oleh Prof. Tandiyo selaku Dekan FIK dan Bu Henny selaku dosen pendamping kami
semua mengikuti rancangan kegiatan yang sudah di buat oleh ITE. Sangat
bermanfaat dan mengesankan bisa berdiskusi dan bertukar pikiran secara langsung
dengan dosen-dosen dan mahasiswa/pelajar yang ada di ITE.
Di ITE saya
mendapatkan pembelajaran, pengalaman, dan wawasan baru yang sangat luar biasa
serta tak terlupakan. Tidak terasa rangkaian kegiatan dari pagi sampai sore
yang sangat melelahkan itu usai. Walaupun sangat lelah namun kelelahan itu
terbayar dengan adanya pertandingan AFC CUP 2018 yang kebetulan mempertemukan antara wakil
Indonesia yaitu Persija Jakarta melawan Tampines Rovers FC yang merupakan wakil
dari Singapura. Pertandingan digelar di Jalan Besar Stadium Singapore, dimana
stadion tersebut berada di belakang hotel yang kita tempati dengan jarak kira
kira hanya 200 meter dari hotel. Pada pertandingan tersebut Persija Jakarta
menang 4-2 dan para supporter sorak bergembira menyanyikan lagu dan yel-yel
yang sudah dibuat.
Di hari Rabu
(25/4), rancangan agenda kami yaitu jalan-jalan keliling Singapura dan
mengunjungi berbagai wisata yang ada disana. Tempat pertama yang kami kunjungi
yaitu “Sentosa Island”. Pemandangan lautan jernih dan dikelilingi oleh gedung
gedung tinggi yang megah serta kapal-kapal yang sedang berlayar sangat
mengesankan dan menakjubkan. Setelah
menikmati pemandangan dan perjalanan di Sentosa Island, kita melanjutkan
perjalanan menuju tempat wisata selanjutnya yaitu Universal Studio, tetapi kami
tidak masuk ke dalam Universal Studio karena harga tiket yang cukup mahal
mencapai 70 dollar Singapore atau sekitar 700 ribu rupiah. Di Universal Studio
kami hanya berfoto dan berkeliling saja. Pada saat itu cuaca di Singapura
sangat panas sehingga banyak teman-teman bilingual merasa kelelahan. Tetapi hal itu tidak
menyurutkan semangat teman-teman semua untuk melanjutkan perjalanan ke tempat
wisata selanjutnya.
Setalah dari
Universal Studio kami pergi ke Pantai Palawan yang tak jauh dari Universal
Studio dan masih berada di Sentosa Island. Cuaca yang panas dan udara yang
sejuk sangat cocok untuk bersantai dan beristirahat di pinggiran Pantai Palawan
ditambah dengan pemandangan eksotis dari Pantai Palawan yang dilengkapi dengan
keindahan pasir putih. Disana juga terdapat jembatan gantung serta gardu
pandang untuk melihat lebih luas pemandangan yang ada di sekitar Pantai
Palawan. Sangat indah Pantai Palawan yang ada di Singapura dan sangat
rekomendasi untuk dikunjungi.
Kemudian kami
pulang dan kembali ke hotel terlebih dahulu untuk beristirahat dan makan siang.
Kemudian sore harinya kami melanjutkan perjalanan ke Marina Bay dan patung
Merlion Singapore. Selama di Marina Bay dan Merlion Singapore banyak orang dari
berbagai penjuru dunia mengabadikan moment sunset
yang sangat indah. Marina Bay dan Merlion Singapore merupakan ikon dari Negara
Singapura sehingga banyak orang yang berfoto dan membuat video perjalanan
disana. Tidak terasa cukup lama berada di ikon Negara Singapura tersebut dari
sore hingga malam hari. Malam itu sangat menarik dan mengesankan ditambah
dengan gemerlap lampu dari berbagai sudut dan gedung-gedung pencakar langit
serta adanya pertunjukan lampu sorot menutup sekaligus melengkapi perjalanan
kami selama seharian penuh. Hari itu kami semua merasa gembira dan puas.
“Sungguh indah pemandangan di Marina Bay dari sore sampai malam ini. Tidak
menyangka aku bisa sampai disini “, ucap Abaskoro.
Keesokan
harinya, kamis (26/4) kami melanjutkan perjalanan wisata ke Marina Garden.
Marina Garden merupakan wisata seperti taman kota dengan berbagai macam tanaman
dan pohon yang ditata dengan rapi dan terlihat mengesankan. Kami menghabiskan
waktu di Marina Garden sampai siang hari. Kemudian, kita memutuskan untuk
melanjutkan kunjungan kami di tempat terakhir, tempat dimana para wisatawan
wajib mengunjunginya, yaitu pusat oleh-oleh yang berada di “Bugis Street”, banyak
orang yang bilang tempat ini semacam pasar tradisionalnya orang Singapore, dan
menurut kami seperti Pasar Johar yang berada di Semarang. Mengapa bisa
dikatakan seperti itu ? Karena disana orang-orang menjual oleh-oleh khas
Singapore mulai dari makanan, souvenir, pakaian, tas, dll. “Pasar Bugis
ibaratnya sama dengan Pasar Johar di Semarang. Harganya murah dan juga
lengkap”, kata Iqbal.
Akhirnya
tibalah kita di penghujung dari rangkaian agenda dan kegiatan yang sudah
direncanakan, yaitu melakukan perjalanan pulang ke Semarang. Pagi itu, Jumat
(27/4) pukul 07.00 waktu Singapura kami semua sudah bersiap-siap dan packing untuk Check Out dari hotel menuju Bandara Changi Airport International.
Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan ketika keberangkatan. Karena
perjalanan pulang ini kita harus transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta. Rute
perjalanan pulang kami menggunakan maskapai penerbangan Flyscoot dengan jam
keberangkatan pukul 11.20 waktu Singapura. Pesawat landing di Bandara
Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian dari
bandara kami menuju ke Stasiun Pasar Senin dengan armada DAMRI karena dari
Jakarta menuju Semarang kami menggunakan transportasi Kereta Api Gumarang
jurusan Pasar Senin Jakarta - Pasar Turi Surabaya, dan kami turun di Stasiun
Tawang Semarang. Jam Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senin pukul 15.30 WIB dan
kami sampai di Stasiun Tawang pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya kami semua
kembali ke UNNES dan pulang ke kos masing-masing menggunakan jasa antar online
(Grab). Tiba di kos semua teman-teman bilingual langsung beristirahat karena
sudah capek dan lelah melakukan perjalanan seharian dari pagi sampai dini hari.
Rian Kurniawan (6101415067)
Sport Jurnalism, Mata Kuliah
Yang Memiliki Segudang Manfaat
Jurusan PJKR UNNES memiliki mata kuliah pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa, yaitu Event Organizer, Sports Enterpreneurship, Sport Jurnalism, Panahan, dan Hockey. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah tambahan yang bertujuan untuk memberikan wawasan baru dan luas tentang dunia diluar unsur kepenjasan atau keguruan dan wajib diambil oleh mahasiswa semester 6. Mata kuliah pilihan banyak memberikan peluang dan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin bekerja diluar bidang tenaga pendidik. Salah satunya adalah mata kuliah Sport Jurnalism.
Sport Jurnalism adalah mata kuliah yang
berisi / mempelajari tentang macam-macam berita, cara membuat atau merangkai
berita, dan meliput berita yang benar khususnya dalam lingkup olahraga.
Terdapat berbagai mcam berita yang dipelajari dalam kuliah Sport Jurnalism, yaitu : Straight
News, Reportase, Feature, dan
Opini.
Straight News adalah berita yang berisi
tentang kejadian atau berita terbaru yang sedang populer, penulisannya singkat,
padat, dan jelas. Kemudian reportase adalah berita yang hampir sama dengan straight news tapi bahasanya lebih lugas
dan narasumber yang diambil lebih dari satu. Selanjutnya feature, yaitu berita yang menggunakan bahasa / kata yang lebih
berseni dan di lebih-lebihkan (hiperbola). Yang terakhir berita opini, adalah
berita yang berisi tentang pendapat dari banyak narasumber.
Mata kuliah
ini memberikan banyak wawasan dan informasi terkait cara pembuatan, penyusunan,
dan peliputan yang benar. “dari perkuliahan sport
jurnalism ini aku yang awalnya tidak bisa membuat dan menyusun berita menjadi
bisa. Semula aku hanya menonton berita dan tau seputar berita saja tanpa
mengetahui cara cara pembuatan, penyusunan, dan peliputannya”, ujar Salah satu
mahasiswa PJKR bilingual bernama Rian.
Perkuliahan
Sport Jurnalism juga membuka hati, mata,
dan pikiran kita untuk bisa menghargai sebuah karya tulisan atau berita yang
disusun oleh seorang jurnalistik. Selain itu kuliah ini memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa / banyak orang, diantaranya yaitu :
1. Dapat
membuat, menyusun, meliput berita dengan benar.
2. Mengetahui
banyak tentang berita / kejadian yang terkini dan terpopuler.
3. Bisa
dijadikan pekerjaan sampingan / alternatif untuk menjadi wartawan atau reporter.
4. Dapat
dijadikan kesibukan yang positif untuk mendapat penghasilan atau penghargaan
dalam bidang karya tulis.
Oleh karena itu, kuliah Sport Jurnalism ini memberikan peluang
atau kesempatan untuk mahasiswa yang nantinya setelah lulus belum tentu bisa
bekerja langsung menjadi tenaga pengajar atau guru. Di luar sana mereka harus
mencari jalan atau alternatif lain supaya bisa mendapatkan pekerjaan dan
penghasilan. Dan ini adalah salah satu unsur yang bisa dimanfaatkan dengan baik
untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Rian Kurniawan (6101415067)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar