PJKR Bilingual Class 2015 UNNES
Road To Singapore
Semarang –
Senin (23/4) merupakan hari dimana anak-anak PJKR Bilingual Class 2015 UNNES
melakukan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Singapura. Kegiatan ini merupakan
Agenda Jurusan PJKR untuk mahasiswa semester 6 dan bersifat wajib.
Pagi yang mendung tak menyurutkan semangat anak-anak
Bilingual Class 2015 untuk melakukan acara pelepasan
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan,
Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta Dosen
Pendamping KKL di Laboratorium
PJKR UNNES Prof. Soegijono. Acara pelepasan tersebut dimulai pukul 07.30 – 09.00
WIB diakhiri dengan foto bersama di depan gedung dekanat FIK. “Ketika nanti
sudah sampai di Singapura, jaga diri kalian baik baik dan jaga nama almamater
kebanggaan kita”, ujar Prof. Tandiyo.
Akhirnya pukul 11.00 WIB pun tiba dan semua rombongan
berkumpul di kos Abaskoro. Rombongan yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok
kumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan presensi dan briefing yang dilakukan oleh ketua/koordinator
kelompok. “Ayo, semua pada kumpul dengan kelompok masing-masing dan koordinator
mengecek para anggotanya”, kata Abas selaku ketua panitia KKL. Setelah selesai
semua, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Semua rombongan berangkat menuju
Bandara Ahmad Yani dengan menggunakan jasa antar online (Grab), perkelompok
berangkat dengan 2 mobil. Di dalam mobil terlihat kegembiraan dan keceriaan
dari raut wajah anak-anak bilingual karena ini merupakan pengalaman pertama
berada di negeri orang bahkan ada yang baru pertama kali merasakan naik
pesawat.
Tiba di Bandara Ahmad Yani para rombongan berkumpul lagi untuk mengecek jumlah
anggota karena bagaimanapun juga jangan sampai ada yang tertinggal. Saat itu juga saya baru
pertama kali
merasakan bagaimana suasana di dalam bandara mulai dari boarding pass,
pengecekan barang, penyetakan tiket, pengecekan paspor, dll. Cukup lama untuk mengurusi
itu semua, dan setelah semua selesai akhirnya kami semua dapat masuk ke ruangan tunggu penerbangan
internasional. Jam keberangkatan pesawat dari Ahmad Yani pukul 16.10 WIB tetapi saat itu
pesawat mengalami delay sampai 20 menit.
Perjalanan dari Bandara Ahmad Yani menuju
Bandara Changi Airport
Singapore memerlukan waktu kurang lebih 2 jam,
setelah tiba di Singapore pukul 8 malam
waktu Singapura
kita semua
langsung
menuju ke hotel “GUSTI BED and BREAKFAST” dan sampai di hotel pukul 9 malam. Perjalanan
dari Bandara Changi sampai Hotel, kita menggunakan transportasi umum yang ada
di Singapura yaitu MRT. Hotel yang kita tempati tidak jauh dari stasiun
Lavender sehingga aksesnya mudah. Setelah sampai semua teman-teman bilingual
langsung mandi dan bersih-bersih kemudian istirahat, karena keesokan harinya
sudah harus siap pukul 7 pagi untuk melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah
dibuat ketika berada di Singapura.
Hari Selasa
(24/4), kita langsung menuju ke ITE East College. Karena agenda dan tujuan
utama setalah berada di Singapura yaitu melakukan dan mengikuti perkuliahan
selama 1 hari penuh dari pagi sampai sore di ITE East College. Sampai di ITE
kita langsung di sambut oleh Mr. Raymond dan langsung diajak keliling untuk
melihat kondisi pembelajaran penjas yang ada disana dan diperkenalkan dengan lingkungan
di dalam ITE. Selain itu kita juga
diperlihatkan dengan fasilitas sarana prasarana yang sangat lengkap dan
memadahi mulai dari ruang kelas, laboratorium, kolam renang, ruang fitness,
kantin, dll. Dengan ditemani oleh Prof. Tandiyo selaku Dekan FIK dan Bu Henny
selaku dosen pendamping kami semua mengikuti rancangan kegiatan yang sudah di
buat oleh ITE. Sangat bermanfaat dan mengesankan bisa berdiskusi dan bertukar
pikiran secara langsung dengan dosen-dosen dan mahasiswa/pelajar yang ada di
ITE.
Di ITE saya mendapatkan pembelajaran, pengalaman, dan
wawasan baru yang sangat luar biasa serta tak terlupakan. Tidak terasa
rangkaian kegiatan dari pagi sampai sore yang sangat melelahkan itu usai.
Walaupun sangat lelah namun kelelahan itu terbayar dengan adanya pertandingan
AFC CUP 2018 yang kebetulan
mempertemukan antara wakil Indonesia yaitu Persija Jakarta melawan Tampines
Rovers FC yang merupakan wakil dari Singapura. Pertandingan digelar di Jalan
Besar Stadium Singapore, dimana stadion tersebut berada di belakang hotel yang
kita tempati dengan jarak kira kira hanya 200 meter dari hotel. Pada
pertandingan tersebut Persija Jakarta menang 4-2 dan para supporter sorak
bergembira menyanyikan lagu dan yel-yel yang sudah dibuat.
Di hari Rabu (25/4), rancangan agenda kami yaitu
jalan-jalan keliling Singapura dan mengunjungi berbagai wisata yang ada disana.
Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu “Sentosa Island”. Pemandangan lautan
jernih dan dikelilingi oleh gedung gedung tinggi yang megah serta kapal-kapal
yang sedang berlayar sangat mengesankan dan menakjubkan. Setelah menikmati pemandangan dan
perjalanan
di Sentosa Island,
kita melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata selanjutnya yaitu Universal
Studio, tetapi
kami tidak masuk ke dalam Universal Studio karena harga tiket yang cukup mahal mencapai 70 dollar
Singapore atau sekitar 700 ribu rupiah. Di Universal Studio kami hanya berfoto dan berkeliling
saja. Pada saat itu cuaca di Singapura sangat panas sehingga banyak teman-teman
bilingual merasa kelelahan. Tetapi hal
itu tidak menyurutkan semangat teman-teman semua untuk melanjutkan perjalanan
ke tempat wisata selanjutnya.
Setalah dari Universal Studio kami pergi ke Pantai
Palawan yang tak jauh dari Universal Studio dan masih berada di Sentosa Island.
Cuaca yang panas dan udara yang sejuk sangat cocok untuk bersantai dan
beristirahat di pinggiran Pantai Palawan ditambah dengan pemandangan eksotis
dari Pantai Palawan yang dilengkapi dengan keindahan pasir putih. Disana juga
terdapat jembatan gantung serta gardu pandang untuk melihat lebih luas
pemandangan yang ada di sekitar Pantai Palawan. Sangat indah Pantai Palawan
yang ada di Singapura dan sangat rekomendasi untuk dikunjungi.
Kemudian kami pulang dan kembali ke hotel terlebih dahulu
untuk beristirahat dan makan siang. Kemudian sore harinya kami melanjutkan
perjalanan ke Marina Bay dan patung Merlion Singapore. Selama di Marina Bay dan
Merlion Singapore banyak orang dari berbagai penjuru dunia mengabadikan moment sunset yang sangat indah. Marina Bay dan
Merlion Singapore merupakan ikon dari Negara Singapura sehingga banyak orang
yang berfoto dan membuat video perjalanan disana. Tidak terasa cukup lama berada
di ikon Negara Singapura tersebut dari sore hingga malam hari. Malam itu sangat
menarik dan mengesankan ditambah dengan gemerlap lampu dari berbagai sudut dan
gedung-gedung pencakar langit serta adanya pertunjukan lampu sorot menutup
sekaligus melengkapi perjalanan kami selama seharian penuh. Hari itu kami semua
merasa gembira dan puas. “Sungguh indah pemandangan di Marina Bay dari sore
sampai malam ini. Tidak menyangka aku bisa sampai disini “, ucap Abaskoro.
Keesokan harinya, kamis (26/4) kami melanjutkan
perjalanan wisata ke Marina Garden. Marina Garden merupakan wisata seperti
taman kota dengan berbagai macam tanaman dan pohon yang ditata dengan rapi dan terlihat
mengesankan. Kami menghabiskan waktu di Marina Garden sampai siang hari. Kemudian, kita memutuskan
untuk melanjutkan kunjungan kami di tempat terakhir, tempat dimana para
wisatawan wajib mengunjunginya, yaitu pusat oleh-oleh yang berada di “Bugis Street”, banyak orang yang bilang tempat ini
semacam pasar
tradisionalnya orang Singapore, dan menurut kami seperti Pasar Johar yang berada di
Semarang. Mengapa bisa
dikatakan seperti itu ?
Karena disana orang-orang menjual oleh-oleh khas Singapore mulai dari makanan, souvenir, pakaian, tas, dll. “Pasar Bugis
ibaratnya sama dengan Pasar Johar di Semarang. Harganya murah dan juga
lengkap”, kata Iqbal.
Akhirnya tibalah kita di penghujung dari rangkaian agenda
dan kegiatan yang sudah direncanakan, yaitu melakukan perjalanan pulang ke
Semarang. Pagi itu, Jumat (27/4) pukul 07.00 waktu Singapura kami semua sudah
bersiap-siap dan packing untuk Check Out dari hotel menuju Bandara
Changi Airport International. Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan ketika
keberangkatan. Karena perjalanan pulang ini kita harus transit dulu di Bandara
Soekarno-Hatta. Rute perjalanan pulang kami menggunakan maskapai penerbangan
Flyscoot dengan jam keberangkatan pukul 11.20 waktu Singapura. Pesawat landing
di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian dari bandara kami menuju ke Stasiun Pasar Senin
dengan armada DAMRI karena dari Jakarta menuju Semarang kami menggunakan
transportasi Kereta Api Gumarang jurusan Pasar Senin Jakarta - Pasar Turi
Surabaya, dan kami turun di Stasiun Tawang Semarang. Jam Keberangkatan dari
Stasiun Pasar Senin pukul 15.30 WIB dan kami sampai di Stasiun Tawang pada
pukul 23.00 WIB. Selanjutnya kami semua kembali ke UNNES dan pulang ke kos
masing-masing menggunakan jasa antar online (Grab). Tiba di kos semua
teman-teman bilingual langsung beristirahat karena sudah capek dan lelah
melakukan perjalanan seharian dari pagi sampai dini hari.
Rian Kurniawan (6101415067)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar