Sport Jurnalism

Responsive Ads Here

Jumat, 25 Mei 2018

Mini news paper


Gym FIK UNNES
  Menyambut bulan puasa  fitness di labolatorium Soegijono tetap buka seperti biasa, hanya waktu dimajukan dan di persingkat. Fitness buka pukul 16:00 sampai 18:00 atau waktu berbuka puasa pada hari senin sampai jumat. Meskipun bulan puasa pengunjung fitness tetap ramai seperti biasanya. Rata-rata pengunjung fitness adalah mahasiswa UNNES yang gemar berlatih, selain untuk mahasiswa fitness juga dibuka untuk umum dengan tarif yang sama.
  Fitness disore hari bisa dijadikan sebagai kegiatan untuk menunggu waktu berbuka dibulan puasa “ujar Naufal” salah satu pengunjung fitness. Para pengunjung yang datang yang biasanya berlatih pada malam hari, kini bulan puasa dimajukan disore hari. Fitness dibuka untuk laki-laki dan perempuan, selain itu ada juga mahasiswa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang juga berlatih.
  Harga tiket masuk tiket masuk fitness yaitu Rp 4.000,00 perdatang dan untuk member perbulan Rp 25.000,00 harga ini disesuaikan dengan kantong mahasiswa agar tidak keberatan. Alat-alat yang disediakan di FIK Fitness cukup memadai dengan tempat yang cukup luas dan bersih. Ketika ada pengunjung yang belum tahu cara melakukan latihan yang benar, bisa bertanya kepada penjaga fitness yang ada agar tidak bingung mau melakukan apa.


FIK Fitness Center
  FIK Fitness Center adalah tempat fitness yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, yang terletak di laboratorium Prof. Soegijono lantai dua. Tempat ini dibuka untuk mahasiswa unnes dan juga untuk umum, harga tiket masuk yaitu Rp 4.000,00 perdatang dan Rp 25.000,00 yang berlaku untuk semua pengunjung. Pengunjung tidak hanya untuk laki-laki tetapi untuk perempuan juga, ketika pengunjung yang datang belum tau cara melakukan latihan, pengunjung bisa bertanya kepada penjaga. Pada hari biasa fitness buka pukul 17:00-21:00 namun saat bulan puasa fitness tetap buka tetapi waktunya dimajukan dan dipersingkat yaitu pukul 16:00-18.00 pada hari senin sampai jumat.
 Fik fitness center menyediakan alat-alat yang mendukung untuk latihan kekuatan otot, mulai latihan beban sampai latihan penguluran disediakan. Menjelang puasa alat yang disediakan ditambah lagi alat yang baru yang bisa dijadikan variasi. Alat yang semakin banyak dapat mendukung banyaknya pengunjung tidak harus bergantian dengan pengunjung yang lain sehingga dapat mengisi alat yang tidak digunakan. Pengunjung yang datang kebanyakan adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang, hanya beberapa saja pengunjung umum yang datang. Hal ini dikarenakan masih belum banyak yang tau dimana letak FIK Fitness Center.
 FIK Fitness Center masih kurang merakyat dikalangan mahasiswa, masih banyak mahasiswa dari fakultas selain FIK yang belum mengetahui tempat fitness ini, mungkin jika tempat fitness tersebut sudah banyak yang mengetahui bakalan sangat ramai pengunjungnya. Meski pada bulan puasa tempat ini tetap ramai pengunjungnya. Fitness disore hari dapat digunakan sebagai salah satu kegiatan untuk menunggu waktu berbuka “ujar Brian salah satu pengunjung fitness. Bagi mahasiswa yang sibuk, fitness menjadi pilihan utama untuk berolahraga disela-sela kesibukan di kampus “ujar Juel salah satu member di tempat tersebut.
 FIK Fitness Center merupakan tempat yang cocok untuk kantong mahasiswa dengan harga yang terjangkau, lebih dari setengah harga dibanding dengan tempat fitnes diluar FIK ataupun yang ada di gedung kewirausahaan UNNES. Fik fitness center juga menyediakan instruktur pelatih jika pengunjung ada yang ingin berlatih sungguh-sungguh. FIK fitness center adalah salah satu tempat fitness yang tidak hanya dikunjungi laki-laki, tetapi perempuan juga banyak yang berkunjung, sehingga perempuan juga dapat bergabung dengan nyaman “ujar Inggit salah salah satu member yang di dampingi instruktur fitness.



BLADE ROAD SINGAPURA
Kuliah kerja lapangan atau sering disebut KKL adalah salah satu mata kuliah yang difavoritkan oleh seluruh mahasiswa dikarenakan kuliah ini berkunjung ketempat belajar di daerah lain bahkan di negara lain. KKL adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa di Universitas Negeri Semarang, salah satunya pada jurusan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Rekreasi di Fakultas Ilmu Keolahragaan terdapat dua pilihan tempat yang digunakan untuk kegiatan KKL. Yang pertama yaitu di Bali yang pada umumnya diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi rombel A,B,C dan D, sedangkan tempat yang kedua yaitu singapura yang sering dipilih oleh kelas Bilingual Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. 
   Pada tanggal 23 april 2018 dilaksanakan KKL ke Singapura yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa rombel bilingual angkatan 2015. “KKL ke Singapura adalah salah satu pengalaman pergi ke negara lain”  ujar Widya Asri, selain itu Widya juga sangat antusias menjelaskan perjalanannya saat pergi ke luar negeri. Bisa pergi ke negara maju merupakan pengalaman yang tak pernah terlupakan, dengan mengunjungi bangunan yang mewah yang tidak ada di negaranya. Pergi ke Singapura naik pesawat merupakan sensasi tersendiri ketika Widya belum pernah menggunakan trasportasi itu sebelumnya. KKL ini adalah kegiatannya bersama-sama teman satu rombel sebelum mereka terpisah oleh kegiatan semester selanjutnya.
               Kegiatan KKL di Singapura dimulai pada hari selasa yaitu kunjungan di ITE atau Institute of Technical Education yaitu salah satu sekolah di Singapura yang setara dengan SMK di Indonesia. Di Singapura masa sekolah lebih panjang dibandingkan di Indonesia, sehingga siswa yang sekolah di ITE setara dengan kuliah semster awal. “Belajar di singapura sangat menyenangkan” seperti yang dikatakan Widya karena disana siswa merasa senang bisa belajar sambil bermain dan bebas memakai alat bantu seperti smartphone untuk digunakan saat presentasi. Di Singapura fasilitas yang digunakan untuk belajar sangat lengkap dan mendukung siswa untuk berkembang. 
   Mahasiswa bilingual diperkenalkan fasilitas penunjang sekolah di ITE seperti alat olahraga yang ada di fitness, kemudian kolam renang, lapangan yang digunakan untuk olahraga, dan juga perpustakaan yang diarahkan oleh salah satu guru di ITE. Di sana juga membuka program PPL dari luar negeri, ketika disana ada salah satu mahasiswa  dari Chulalongko Thailand yang mengikuti PPL di sekolah tersebut. Mahasiswa yang KKL di ITE didampingi oleh dekan fakultas dan dosen walinya untuk mendapatkan arahan-arahan yang mungkin belum dimengerti. Selain itu, di ITE Widya dan teman-teman lain juga digabungkan dalam pelajaran olahraga dengan mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan. Mereka berpartisipasi dalam berjalannya suatu pembelajaran yang ada disana secara bertahap. Pembelajaran diikuti oleh dua kelas dan dua guru yang digabung menjadi satu, materinya juga dibagi dan bertukar agar siswa tidak bosan dan merasa aktif.
   Proses pembelajaran di Singapura menggunakan bahasa inggris baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Di Singapura dan di Indonesia memiliki perbedaan waktu dengan selisih satu jam namun tidak jauh perbedaannya dengan di Indonesia. Selesai mengikuti pembelajaran olahraga ada seminar yang disampaikan oleh salah satu guru dan didampingi oleh guru lain di suatu ruangan pertemuan sambil menunggu waktu yang tepat untuk mahasiswa bergabung kedalam kelas. Kelas selanjutnya yaitu pembelajaran yang ada didalam kelas dengan dibentuk kelompok belajar dan dipresentasikan yang dinilai oleh mahasiswa. Setelah selesai kegiatan seluruh mahasiswa dikumpulkan dan diberikan sertifikat dengan dokumentasi dan foto bersama. Setelah itu seluruh mahasiswa langsung pulang ke hotel karena kondisi yang sangat lelah, ujar Widya. 
  Hari kedua yaitu jalan-jalan ketempat yang sering dikunjungi di Singapura. Mahasiswa bepergian menggunakan transortasi kereta api yang disediakan disana. Berbeda dengan di Indonesia dengan posisis tempat duduk yang berhadap-hadapan, di singapura kereta api memiliki tempat duduk hanya di samping dan yang berada di tengah harus berdiri dan disediakan pegangan tali. Di Singapura banguanannya tinggi-tinggi dan mewah dengan fasilitas yang komplit dan harga yang sesuai. Tempat yang pertama dikunjungi adalah Universal studio, mahasiswa disana asyik berfoto-foto, ada juga yang mengirimkan pesan atau salam lewat tulisan yang difoto.
   Tempat selanjutnya yaitu Sentosa Island Singapura yang ada patung singa besar dan tulisan yang bagus dijadikan background untuk berfoto, disana mereka hanya sebentar dikarenakan cuaca yang sangat panas. Selanjutnya mereka pergi ke pantai disebelah Sentosa yaitu pantai palawan dengan pemandangan yang sangan indah dan bersih. Mereka istirahat sambil menikmati keindahan laut di singapura, selain itu juga ada beberapa orang asing yang sedang berjemur dipinggiran pantai dan ada pula yang berenang. Selesai itu mereka langsung pulang ke hotel untuk istirahat dan makan siang.
  Pada sore harinya Widya dan kawan-kawan melanjutkan perjalannannya ke pusat kota yaitu Merlion Park Singapura yang memiliki keindahan tersendiri disore hari. Merlion adalah tempat yang sering dikunjungi oleh pengunjung dari negara lain yang datang ke Singapura, maka dari itu tempat ini dijadikan tempat favorit bagi mahasiswa yang berkunjung disana. Di Merlion mahasiswa terpencar untuk mengambil foto yang bagus, selain itu juga pemandangan yang indah mereka nikmati dan meliahat pergantian waktu dari siang menjadi malam. Selanjutnya mereka berkumpul dan istirahat, ada juga yang membuat video unik dengan menari dan diiringi musik. Tak puas di merlion mereka pun melanjutkan perjalanan ke garden bay, namun ada salah satu teman yang kelelahan sehingga seluruh mahasiswa kembali ke hotel.
  Hari ketiga diagendakan untuk jalan-jalan dan belanja, tujuan perjalanan yang pertama yaitu Garden Bay salah satu taman yang ada di sekitar merlion. Disana disetiakan juga tempat berfoto diatas menara yang bagus dan memperlihatkan pemandangan sekitar yang menajukan tetapi hanya sedikit dari mereka yang naik dikarenakan harga tiket yang relatif mahal untuk mahasiswa. Perjalanan berlanjut untuk beli oleh-oleh di pusat perbelanjaan yang terletak di Bugia Street. Disana mahasiswa berpencar untuk membeli oleh-oleh yang mereka inginkan, di Bugis harga oleh-oleh relatif murah dibandingkan dengan tempat-tempat lain. 
  Bugis Street menjual berbagai oleh-oleh dari kaos, tas, sepatu, coklat dan lain sebagainya. Disamping itu juga ada tempat makan yang harganya terjangkai, tempat ini terletak di samping Mall Bugis. Tidak layaknya seperti di Indonesia, di Singapura kereta api dapat menjangkau seluruh daerah dengan stasiun berada di pusat keramaian seperti mall, tempat wisata dan lain sebagainya sementara di Indonesia yang letaknya jauh dari pusat keramaian. Setelah puas berbelanja sebagian besar mahasiswa melanjutkan pulang ke hotel karena membawa barang-barang yang banyak dan dalam kondisi yang lelah.
  Hari keempat adalah perjalanan pulang kembali kehabitat di semarang. Dikarenakan cek out hotel jam 07:00 pagi, mereka harus bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan dengan tampilan yang menarik pula. Selesai itu langsung pergi ke Changi Airpot. Dengan pemeriksaan yang sangat tertib, sebagian kecil dari rombongan ada yang memiliki masalah yaitu pada jenis kelamin yang salah tulis, namun akhirnya proses berjalan dengan lancar. Dengan pengecekan yang sangat mepet dengan waktu penerbangan pesawat, mereka sangat terburu-buru untuk mengejar waktu yang mepet tersebut. Selanjutnya mereka terbang tidak langsung menuju ke kemarang, melainkan menuju jakarta terlebih dahulu. Perjalanan pulang pemandangan di pesawat sangat bagus sekali, terlihat awan putih dan pulau, pulau yang berjajaran. Sesampai di Bandara Soekarno-Hatta rombongan menuju pasar senin menggunakan bus.
  Sesampai di stasiun mahasiswa langsung menuju ruang tunggu untuk makan siang dan ada perwakilan untuk menukar tiket dengan kondisi yang sangat lelah dan rami. Perjalanan menggunakan kereta sangat berbeda dengan yang dialami ketika naik kereta di Singapura, serasa kereta sepeti tidak berjalan, karena di Singapura keretanya lebih cepat dengan yang ada di Indonesia, selain itu juga serasa digerbong kereta api yang sangat sempit sekali dengan tempat duduk yang berhadap-hadapan, serara lebih nyaman hidup di negara maju seperti Singapura.
         Sampai di stasiun tawang pukul 22:21 malam  rombongan mahasiswa langsung memesat kerdaraan sesuai dengan kelompok yang sudah ada dan dilanjut istirahat ditempat masing-masing.




SBMPTN FIK UNNES
Sebanyak 1565 peserta harus berjuang mendapatkan nilai maksimal untuk mendapatkan 138 kursi di prodi tersebut. Rincianya adalah sebanyak 391 peserta untuk prodi IKORdengan kapasitas 48 siswa, 1124 untuk 56 kursi pada prodi PJKR, 529 peserta untuk 28 kuri pada PGPJSD, dan 753 untuk kuoata 60 siswa baru pada prodi PKLO. Persaingan peserta yang harus berjuang untuk mendapatkan kursi duduk di fakultas ilmu keolahragaan unnes setiap tahun semakin ketat, semakin banyak peserta yang mengikuti seleksi maka semakin kecil peluang untuk mendapatkan kursi. Fakultas ilmu keolahragaan membuka jurusan PJKR, PGPJSD, IKOR, dan PKLO S1 yang telah dipandang berkualitas di provinsi jawa tengah. Peserta harus berlomba-lomba mengikuti seleksi tulis dan ketrampilan, tes keterampilan dilaksanakan di Lab. Soegijono dan di lapangan atletik unnes pada 8-11 mei 2016. 
  Tes SBM adalah seleksi tahap kedua yang banyak menampung peserta didik dengan melalui tes tulis dan tes ketrampilan, biasanya peserta yang memiliki prestasi lebih diutamakan, karena peserta yang berprestasi dapat mendukung prestasi unnes dibidang olahraga. Dengan peserta yang berprestasi diharapkan fakultas ilmu keolahraga tidak diremehkan oleh fakultas-fakultas lain. Fakultas ilmu keolahragaan didukung dengan fasilitas yang cukup bagus, yang diharapkan dapat mendukung para atlet menjadi lebih maju. Di unnes selain disediakan asrama untuk semua mahasiswa, juga disediakan asrama khusus atlet, jadi setiap peseta yang masuk di unnes dan merupakan atlet akan didukung dengan adanya fasilitas olahraga dan juga asrama tanpa mengeluarga biaya.
  Peserta yang paling banyak mendaftar adalah jurusan PJKR, karena jurusan ini menjadi favorit di fakultas ilmu keolahragaan dengan dukungan kelas yang internasional yang dimulai pada tahun 2017. Jurusan PJKR diharapkan setelah menjadi sarjana dapat mengajar di SMP maupun di SMA denngan dibekali ilmu yang lebih dari cukup. Selain PJKR, jurusan lain kedepannya juga akan memiliki persaingan ketat karena jurusan PKLO juga menjadi pesaing PJKR, PKLO selain dapat menjadi pelatih juga dapat mengajar di SMP maupun SMA sama seperti jurusan PJKR. PKLO juga akan dibuka kelas bilingual atau kelas internasional yang mendukung program pertukaran mahasiswa keluar negeri yang menjadi unggulan fakultas ilmu keolahragaan. 
  Dengan seleksi SBM FIK dapat menampung calon mahasiswa yang benar-benar teruji baik dari segi akademi maupun non-akademi. Dari tahun ke tahun peserta didik yang ditampung di FIK harus lebih baik dari angkatan sebelumnya agar kualitas semakin bagus yang mendukung untuk bersaing dengan universitas-universitas lain. Dari bibit yang berkualitas maka akan menghasilkan buah yang berkualitas juga, maka dari itu penyaringan mahasiswa di FIK UNNES makin tahun semakin jeli. SBM diikuti oleh peserta dari berbagai daerah yang memilih untuk mendaftar di UNNES dan mengikuti seleksi di UNNES biasanya juga lebih diutamakan dari yang lain. Semakin bagus kualitas jurusan maka semaki banyak peminatnya. Kedepanya FIK UNNES menjadi pilihan favorit untuk dipilih calon mahasiswa dengan kualitanya yang lebih baik.

Rabu, 23 Mei 2018

Mini News Paper


Sriwijaya FC Menang Telak 4-0 atas PSIS Semarang Dan Menghantarkan PSIS ke Dasar Klasemen

Palembang – Sriwijaya FC secara menyakinkan menang 4-0 atas PSIS Semarang pada lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia pekan ke-10 di Stadion Jakabaring, Selasa kemarin (22/5).
Pada babak pertama, pertandingan berjalan sangat sengit dan berjalan dengan tempo lambat. Namun, karena penyelesaian akhir yang kurang baik dari kedua tim membuat babak pertama berakhir imbang tanpa gol. Memasuki babak kedua, permain terlihat mulai dengan tempo cepat. Hasilnya Sriwijaya FC unggul cepat pada menit ke-51 lewat gol dari Hamka Hamzah melalui sundulan. Pertandingan babak kedua berjalan sangat seru dan menegangkan. Kedua tim saling bergantian dalam jual beli serangan. Akhirnya Sriwijaya FC mampu mencetak gol sebanyak 4 pada babak kedua sampai peluit panjang dibunyikan oleh wasit.
Empat gol Sriwijaya FC dicetak oleh Hamka Hamzah (51’), Muhamadou N’Diaye (56’,70’), dan Alberto Goncalves (64’). Dengan hasil ini, Sriwijaya FC naik ke peringkat ketiga klasemen sementara dan PSIS yang mengalami kekalahan tiga kali beruntun, harus turun ke dasar klasemen Liga 1 Indonesia.
“Pada babak pertama PSIS Semarang bermain dengan konsisten sehingga tembok pertahanan sangat sulit ditembus oleh lawan, tapi pada awal babak kedua para pemain PSIS kehilangan konsentrasi dan langsung kebobolan di menit-menit awal babak kedua. Hingga akhirnya PSIS harus kalah 4-0 dari Sriwijaya FC”, ujar Zaman.




Rian Kurniawan ( 6101415067 )















Cita-Cita Galang Ramadhan Mahasiswa PJKR UNNES
Setelah Lulus Kuliah

Semarang – Salah satu mahasiswa PJKR UNNES yang lahir di Kabupaten Banyumas, 11 Januari 1997 bernama Galang Ramadhan Anata Putra. Anak pertama dari dua bersaudara ini adalah sosok mahasiswa yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu program magister setelah menyelesaikan program pendidikan S1 di UNNES. Saat ini Galang masih menempuh program pendidikan S1 jurusan PJKR di UNNES dan duduk di bangku semester 6.
Pria kelahiran Banyumas ini memiliki hobi futsal, sepakbola, dan menonton kartun serial anime. Dari hobi inilah yang membuat Galang memilih jurusan PJKR ketika mau masuk di Universitas Negeri Semarang.
“Saya suka olahraga terutama futsal dan sepakbola. Oleh karena itu saya tertarik untuk masuk di jurusan PJKR UNNES”, ujar Galang.
Selain itu Galang juga memiliki keinginan untuk melanjutkan program pendidikan ke jenjang S2 / program magister di UNNES dan mengambil jurusan yang sama. Hal itu dilakukannya karena sekarang lulusan S1 sulit untuk mencari pekerjaan dalam bidang guru, dikarenakan  adanya kebijakan pemerintah yang baru dan banyaknya persaingan untuk menjadi guru.
“Keinginan dan tekad saya yang kuat untuk melanjutkan S2 muncul karena adanya aturan-aturan baru dari pemerintah yang semakin mempersempit peluang kerja setelah lulus S1”, kata pria berdarah banyumas.
Dengan begitu, mulai dari saat ini Galang sudah mempersiapkan semuanya untuk melanjutkan pendidikan ke S2, mengingat sekarang sudah berada di semester 6 dan kurang 2 semester lagi untuk menyelesaikan / lulus dalam jenjang pendidikan S1.






Rian Kurniawan (6101415067)















PJKR Bilingual Class 2015 UNNES Road To Singapore

 Semarang – Senin (23/4) merupakan hari dimana anak-anak PJKR Bilingual Class 2015 UNNES melakukan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Singapura. Kegiatan ini merupakan Agenda Jurusan PJKR untuk mahasiswa semester 6 dan bersifat wajib.
Pagi yang mendung tak menyurutkan semangat anak-anak Bilingual Class 2015 untuk melakukan acara pelepasan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta Dosen Pendamping KKL di Laboratorium PJKR UNNES Prof. Soegijono. Acara pelepasan tersebut dimulai pukul 07.30 – 09.00 WIB diakhiri dengan foto bersama di depan gedung dekanat FIK. “Ketika nanti sudah sampai di Singapura, jaga diri kalian baik baik dan jaga nama almamater kebanggaan kita”, ujar Prof. Tandiyo.
Akhirnya pukul 11.00 WIB pun tiba dan semua rombongan berkumpul di kos Abaskoro. Rombongan yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok kumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan presensi dan briefing yang dilakukan oleh ketua/koordinator kelompok. “Ayo, semua pada kumpul dengan kelompok masing-masing dan koordinator mengecek para anggotanya”, kata Abas selaku ketua panitia KKL. Setelah selesai semua, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Semua rombongan berangkat menuju Bandara Ahmad Yani dengan menggunakan jasa antar online (Grab), perkelompok berangkat dengan 2 mobil. Di dalam mobil terlihat kegembiraan dan keceriaan dari raut wajah anak-anak bilingual karena ini merupakan pengalaman pertama berada di negeri orang bahkan ada yang baru pertama kali merasakan naik pesawat.
Tiba di Bandara  Ahmad Yani para rombongan berkumpul lagi untuk mengecek jumlah anggota karena bagaimanapun juga jangan sampai ada yang tertinggal. Saat itu juga saya baru pertama kali merasakan bagaimana suasana di dalam bandara mulai dari boarding pass, pengecekan barang, penyetakan tiket, pengecekan paspor, dll. Cukup lama untuk mengurusi itu semua, dan setelah semua selesai akhirnya kami semua dapat masuk ke ruangan tunggu penerbangan internasional. Jam keberangkatan pesawat dari Ahmad Yani pukul 16.10 WIB tetapi saat itu pesawat mengalami delay sampai 20 menit.
Perjalanan dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Changi Airport Singapore memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, setelah tiba di Singapore pukul 8 malam waktu Singapura kita semua langsung menuju ke hotel “GUSTI BED and BREAKFAST” dan sampai di hotel pukul 9 malam. Perjalanan dari Bandara Changi sampai Hotel, kita menggunakan transportasi umum yang ada di Singapura yaitu MRT. Hotel yang kita tempati tidak jauh dari stasiun Lavender sehingga aksesnya mudah. Setelah sampai semua teman-teman bilingual langsung mandi dan bersih-bersih kemudian istirahat, karena keesokan harinya sudah harus siap pukul 7 pagi untuk melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah dibuat ketika berada di Singapura.
 Hari Selasa (24/4), kita langsung menuju ke ITE East College. Karena agenda dan tujuan utama setalah berada di Singapura yaitu melakukan dan mengikuti perkuliahan selama 1 hari penuh dari pagi sampai sore di ITE East College. Sampai di ITE kita langsung di sambut oleh Mr. Raymond dan langsung diajak keliling untuk melihat kondisi pembelajaran penjas yang ada disana dan diperkenalkan dengan lingkungan di dalam ITE.  Selain itu kita juga diperlihatkan dengan fasilitas sarana prasarana yang sangat lengkap dan memadahi mulai dari ruang kelas, laboratorium, kolam renang, ruang fitness, kantin, dll. Dengan ditemani oleh Prof. Tandiyo selaku Dekan FIK dan Bu Henny selaku dosen pendamping kami semua mengikuti rancangan kegiatan yang sudah di buat oleh ITE. Sangat bermanfaat dan mengesankan bisa berdiskusi dan bertukar pikiran secara langsung dengan dosen-dosen dan mahasiswa/pelajar yang ada di ITE.
Di ITE saya mendapatkan pembelajaran, pengalaman, dan wawasan baru yang sangat luar biasa serta tak terlupakan. Tidak terasa rangkaian kegiatan dari pagi sampai sore yang sangat melelahkan itu usai. Walaupun sangat lelah namun kelelahan itu terbayar dengan adanya pertandingan AFC CUP 2018  yang kebetulan mempertemukan antara wakil Indonesia yaitu Persija Jakarta melawan Tampines Rovers FC yang merupakan wakil dari Singapura. Pertandingan digelar di Jalan Besar Stadium Singapore, dimana stadion tersebut berada di belakang hotel yang kita tempati dengan jarak kira kira hanya 200 meter dari hotel. Pada pertandingan tersebut Persija Jakarta menang 4-2 dan para supporter sorak bergembira menyanyikan lagu dan yel-yel yang sudah dibuat.
Di hari Rabu (25/4), rancangan agenda kami yaitu jalan-jalan keliling Singapura dan mengunjungi berbagai wisata yang ada disana. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu “Sentosa Island”. Pemandangan lautan jernih dan dikelilingi oleh gedung gedung tinggi yang megah serta kapal-kapal yang sedang berlayar sangat mengesankan dan menakjubkan.  Setelah menikmati pemandangan dan perjalanan di Sentosa Island, kita melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata selanjutnya yaitu Universal Studio, tetapi kami tidak masuk ke dalam Universal Studio karena harga tiket yang cukup mahal mencapai 70 dollar Singapore atau sekitar 700 ribu rupiah. Di Universal Studio kami hanya berfoto dan berkeliling saja. Pada saat itu cuaca di Singapura sangat panas sehingga banyak teman-teman bilingual  merasa kelelahan. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat teman-teman semua untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya.
Setalah dari Universal Studio kami pergi ke Pantai Palawan yang tak jauh dari Universal Studio dan masih berada di Sentosa Island. Cuaca yang panas dan udara yang sejuk sangat cocok untuk bersantai dan beristirahat di pinggiran Pantai Palawan ditambah dengan pemandangan eksotis dari Pantai Palawan yang dilengkapi dengan keindahan pasir putih. Disana juga terdapat jembatan gantung serta gardu pandang untuk melihat lebih luas pemandangan yang ada di sekitar Pantai Palawan. Sangat indah Pantai Palawan yang ada di Singapura dan sangat rekomendasi untuk dikunjungi.
Kemudian kami pulang dan kembali ke hotel terlebih dahulu untuk beristirahat dan makan siang. Kemudian sore harinya kami melanjutkan perjalanan ke Marina Bay dan patung Merlion Singapore. Selama di Marina Bay dan Merlion Singapore banyak orang dari berbagai penjuru dunia mengabadikan moment sunset yang sangat indah. Marina Bay dan Merlion Singapore merupakan ikon dari Negara Singapura sehingga banyak orang yang berfoto dan membuat video perjalanan disana. Tidak terasa cukup lama berada di ikon Negara Singapura tersebut dari sore hingga malam hari. Malam itu sangat menarik dan mengesankan ditambah dengan gemerlap lampu dari berbagai sudut dan gedung-gedung pencakar langit serta adanya pertunjukan lampu sorot menutup sekaligus melengkapi perjalanan kami selama seharian penuh. Hari itu kami semua merasa gembira dan puas. “Sungguh indah pemandangan di Marina Bay dari sore sampai malam ini. Tidak menyangka aku bisa sampai disini “, ucap Abaskoro.
Keesokan harinya, kamis (26/4) kami melanjutkan perjalanan wisata ke Marina Garden. Marina Garden merupakan wisata seperti taman kota dengan berbagai macam tanaman dan pohon yang ditata dengan rapi dan terlihat mengesankan. Kami menghabiskan waktu di Marina Garden sampai siang hari. Kemudian, kita memutuskan untuk melanjutkan kunjungan kami di tempat terakhir, tempat dimana para wisatawan wajib mengunjunginya, yaitu pusat oleh-oleh yang berada di “Bugis Street”, banyak orang yang bilang tempat ini semacam pasar tradisionalnya orang Singapore, dan menurut kami seperti Pasar Johar yang berada di Semarang. Mengapa bisa dikatakan seperti itu ? Karena disana orang-orang menjual oleh-oleh khas Singapore mulai dari makanan, souvenir, pakaian, tas, dll. “Pasar Bugis ibaratnya sama dengan Pasar Johar di Semarang. Harganya murah dan juga lengkap”, kata Iqbal.
Akhirnya tibalah kita di penghujung dari rangkaian agenda dan kegiatan yang sudah direncanakan, yaitu melakukan perjalanan pulang ke Semarang. Pagi itu, Jumat (27/4) pukul 07.00 waktu Singapura kami semua sudah bersiap-siap dan packing untuk Check Out dari hotel menuju Bandara Changi Airport International. Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan ketika keberangkatan. Karena perjalanan pulang ini kita harus transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta. Rute perjalanan pulang kami menggunakan maskapai penerbangan Flyscoot dengan jam keberangkatan pukul 11.20 waktu Singapura. Pesawat landing di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian dari bandara kami menuju ke Stasiun Pasar Senin dengan armada DAMRI karena dari Jakarta menuju Semarang kami menggunakan transportasi Kereta Api Gumarang jurusan Pasar Senin Jakarta - Pasar Turi Surabaya, dan kami turun di Stasiun Tawang Semarang. Jam Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senin pukul 15.30 WIB dan kami sampai di Stasiun Tawang pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya kami semua kembali ke UNNES dan pulang ke kos masing-masing menggunakan jasa antar online (Grab). Tiba di kos semua teman-teman bilingual langsung beristirahat karena sudah capek dan lelah melakukan perjalanan seharian dari pagi sampai dini hari.





Rian Kurniawan (6101415067)

















Sport Jurnalism, Mata Kuliah Yang Memiliki Segudang Manfaat


Jurusan PJKR UNNES memiliki mata kuliah pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa, yaitu Event Organizer, Sports Enterpreneurship, Sport Jurnalism, Panahan, dan Hockey. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah tambahan yang bertujuan untuk memberikan wawasan baru dan luas tentang dunia diluar unsur kepenjasan atau keguruan dan wajib diambil oleh mahasiswa semester 6. Mata kuliah pilihan banyak memberikan peluang dan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin bekerja diluar bidang tenaga pendidik. Salah satunya adalah mata kuliah Sport Jurnalism.
            Sport Jurnalism adalah mata kuliah yang berisi / mempelajari tentang macam-macam berita, cara membuat atau merangkai berita, dan meliput berita yang benar khususnya dalam lingkup olahraga. Terdapat berbagai mcam berita yang dipelajari dalam kuliah Sport Jurnalism, yaitu : Straight News, Reportase, Feature, dan Opini.
            Straight News adalah berita yang berisi tentang kejadian atau berita terbaru yang sedang populer, penulisannya singkat, padat, dan jelas. Kemudian reportase adalah berita yang hampir sama dengan straight news tapi bahasanya lebih lugas dan narasumber yang diambil lebih dari satu. Selanjutnya feature, yaitu berita yang menggunakan bahasa / kata yang lebih berseni dan di lebih-lebihkan (hiperbola). Yang terakhir berita opini, adalah berita yang berisi tentang pendapat dari banyak narasumber.
            Mata kuliah ini memberikan banyak wawasan dan informasi terkait cara pembuatan, penyusunan, dan peliputan yang benar. “dari perkuliahan sport jurnalism ini aku yang awalnya tidak bisa membuat dan menyusun berita menjadi bisa. Semula aku hanya menonton berita dan tau seputar berita saja tanpa mengetahui cara cara pembuatan, penyusunan, dan peliputannya”, ujar Salah satu mahasiswa PJKR bilingual bernama Rian.
            Perkuliahan Sport Jurnalism juga membuka hati, mata, dan pikiran kita untuk bisa menghargai sebuah karya tulisan atau berita yang disusun oleh seorang jurnalistik. Selain itu kuliah ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa / banyak orang, diantaranya yaitu :
1.      Dapat membuat, menyusun, meliput berita dengan benar.
2.      Mengetahui banyak tentang berita / kejadian yang terkini dan terpopuler.
3.      Bisa dijadikan pekerjaan sampingan / alternatif untuk menjadi wartawan atau reporter.
4.      Dapat dijadikan kesibukan yang positif untuk mendapat penghasilan atau penghargaan dalam bidang karya tulis.

Oleh karena itu, kuliah Sport Jurnalism ini memberikan peluang atau kesempatan untuk mahasiswa yang nantinya setelah lulus belum tentu bisa bekerja langsung menjadi tenaga pengajar atau guru. Di luar sana mereka harus mencari jalan atau alternatif lain supaya bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan. Dan ini adalah salah satu unsur yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mencapai sebuah kesuksesan.




Rian Kurniawan (6101415067)

Berita Feature


 PJKR Bilingual Class 2015 UNNES Road To Singapore



 Semarang – Senin (23/4) merupakan hari dimana anak-anak PJKR Bilingual Class 2015 UNNES melakukan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ke Singapura. Kegiatan ini merupakan Agenda Jurusan PJKR untuk mahasiswa semester 6 dan bersifat wajib.
Pagi yang mendung tak menyurutkan semangat anak-anak Bilingual Class 2015 untuk melakukan acara pelepasan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dengan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, serta Dosen Pendamping KKL di Laboratorium PJKR UNNES Prof. Soegijono. Acara pelepasan tersebut dimulai pukul 07.30 – 09.00 WIB diakhiri dengan foto bersama di depan gedung dekanat FIK. “Ketika nanti sudah sampai di Singapura, jaga diri kalian baik baik dan jaga nama almamater kebanggaan kita”, ujar Prof. Tandiyo.
Akhirnya pukul 11.00 WIB pun tiba dan semua rombongan berkumpul di kos Abaskoro. Rombongan yang sudah dibagi menjadi 3 kelompok kumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan presensi dan briefing yang dilakukan oleh ketua/koordinator kelompok. “Ayo, semua pada kumpul dengan kelompok masing-masing dan koordinator mengecek para anggotanya”, kata Abas selaku ketua panitia KKL. Setelah selesai semua, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Semua rombongan berangkat menuju Bandara Ahmad Yani dengan menggunakan jasa antar online (Grab), perkelompok berangkat dengan 2 mobil. Di dalam mobil terlihat kegembiraan dan keceriaan dari raut wajah anak-anak bilingual karena ini merupakan pengalaman pertama berada di negeri orang bahkan ada yang baru pertama kali merasakan naik pesawat.
Tiba di Bandara  Ahmad Yani para rombongan berkumpul lagi untuk mengecek jumlah anggota karena bagaimanapun juga jangan sampai ada yang tertinggal. Saat itu juga saya baru pertama kali merasakan bagaimana suasana di dalam bandara mulai dari boarding pass, pengecekan barang, penyetakan tiket, pengecekan paspor, dll. Cukup lama untuk mengurusi itu semua, dan setelah semua selesai akhirnya kami semua dapat masuk ke ruangan tunggu penerbangan internasional. Jam keberangkatan pesawat dari Ahmad Yani pukul 16.10 WIB tetapi saat itu pesawat mengalami delay sampai 20 menit.
Perjalanan dari Bandara Ahmad Yani menuju Bandara Changi Airport Singapore memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, setelah tiba di Singapore pukul 8 malam waktu Singapura kita semua langsung menuju ke hotel “GUSTI BED and BREAKFAST” dan sampai di hotel pukul 9 malam. Perjalanan dari Bandara Changi sampai Hotel, kita menggunakan transportasi umum yang ada di Singapura yaitu MRT. Hotel yang kita tempati tidak jauh dari stasiun Lavender sehingga aksesnya mudah. Setelah sampai semua teman-teman bilingual langsung mandi dan bersih-bersih kemudian istirahat, karena keesokan harinya sudah harus siap pukul 7 pagi untuk melaksanakan rangkaian kegiatan yang telah dibuat ketika berada di Singapura.
 Hari Selasa (24/4), kita langsung menuju ke ITE East College. Karena agenda dan tujuan utama setalah berada di Singapura yaitu melakukan dan mengikuti perkuliahan selama 1 hari penuh dari pagi sampai sore di ITE East College. Sampai di ITE kita langsung di sambut oleh Mr. Raymond dan langsung diajak keliling untuk melihat kondisi pembelajaran penjas yang ada disana dan diperkenalkan dengan lingkungan di dalam ITE.  Selain itu kita juga diperlihatkan dengan fasilitas sarana prasarana yang sangat lengkap dan memadahi mulai dari ruang kelas, laboratorium, kolam renang, ruang fitness, kantin, dll. Dengan ditemani oleh Prof. Tandiyo selaku Dekan FIK dan Bu Henny selaku dosen pendamping kami semua mengikuti rancangan kegiatan yang sudah di buat oleh ITE. Sangat bermanfaat dan mengesankan bisa berdiskusi dan bertukar pikiran secara langsung dengan dosen-dosen dan mahasiswa/pelajar yang ada di ITE.
Di ITE saya mendapatkan pembelajaran, pengalaman, dan wawasan baru yang sangat luar biasa serta tak terlupakan. Tidak terasa rangkaian kegiatan dari pagi sampai sore yang sangat melelahkan itu usai. Walaupun sangat lelah namun kelelahan itu terbayar dengan adanya pertandingan AFC CUP 2018  yang kebetulan mempertemukan antara wakil Indonesia yaitu Persija Jakarta melawan Tampines Rovers FC yang merupakan wakil dari Singapura. Pertandingan digelar di Jalan Besar Stadium Singapore, dimana stadion tersebut berada di belakang hotel yang kita tempati dengan jarak kira kira hanya 200 meter dari hotel. Pada pertandingan tersebut Persija Jakarta menang 4-2 dan para supporter sorak bergembira menyanyikan lagu dan yel-yel yang sudah dibuat.
Di hari Rabu (25/4), rancangan agenda kami yaitu jalan-jalan keliling Singapura dan mengunjungi berbagai wisata yang ada disana. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu “Sentosa Island”. Pemandangan lautan jernih dan dikelilingi oleh gedung gedung tinggi yang megah serta kapal-kapal yang sedang berlayar sangat mengesankan dan menakjubkan.  Setelah menikmati pemandangan dan perjalanan di Sentosa Island, kita melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata selanjutnya yaitu Universal Studio, tetapi kami tidak masuk ke dalam Universal Studio karena harga tiket yang cukup mahal mencapai 70 dollar Singapore atau sekitar 700 ribu rupiah. Di Universal Studio kami hanya berfoto dan berkeliling saja. Pada saat itu cuaca di Singapura sangat panas sehingga banyak teman-teman bilingual  merasa kelelahan. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat teman-teman semua untuk melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya.
Setalah dari Universal Studio kami pergi ke Pantai Palawan yang tak jauh dari Universal Studio dan masih berada di Sentosa Island. Cuaca yang panas dan udara yang sejuk sangat cocok untuk bersantai dan beristirahat di pinggiran Pantai Palawan ditambah dengan pemandangan eksotis dari Pantai Palawan yang dilengkapi dengan keindahan pasir putih. Disana juga terdapat jembatan gantung serta gardu pandang untuk melihat lebih luas pemandangan yang ada di sekitar Pantai Palawan. Sangat indah Pantai Palawan yang ada di Singapura dan sangat rekomendasi untuk dikunjungi.
Kemudian kami pulang dan kembali ke hotel terlebih dahulu untuk beristirahat dan makan siang. Kemudian sore harinya kami melanjutkan perjalanan ke Marina Bay dan patung Merlion Singapore. Selama di Marina Bay dan Merlion Singapore banyak orang dari berbagai penjuru dunia mengabadikan moment sunset yang sangat indah. Marina Bay dan Merlion Singapore merupakan ikon dari Negara Singapura sehingga banyak orang yang berfoto dan membuat video perjalanan disana. Tidak terasa cukup lama berada di ikon Negara Singapura tersebut dari sore hingga malam hari. Malam itu sangat menarik dan mengesankan ditambah dengan gemerlap lampu dari berbagai sudut dan gedung-gedung pencakar langit serta adanya pertunjukan lampu sorot menutup sekaligus melengkapi perjalanan kami selama seharian penuh. Hari itu kami semua merasa gembira dan puas. “Sungguh indah pemandangan di Marina Bay dari sore sampai malam ini. Tidak menyangka aku bisa sampai disini “, ucap Abaskoro.
Keesokan harinya, kamis (26/4) kami melanjutkan perjalanan wisata ke Marina Garden. Marina Garden merupakan wisata seperti taman kota dengan berbagai macam tanaman dan pohon yang ditata dengan rapi dan terlihat mengesankan. Kami menghabiskan waktu di Marina Garden sampai siang hari. Kemudian, kita memutuskan untuk melanjutkan kunjungan kami di tempat terakhir, tempat dimana para wisatawan wajib mengunjunginya, yaitu pusat oleh-oleh yang berada di Bugis Street”, banyak orang yang bilang tempat ini semacam pasar tradisionalnya orang Singapore, dan menurut kami seperti Pasar Johar yang berada di Semarang. Mengapa bisa dikatakan seperti itu ? Karena disana orang-orang menjual oleh-oleh khas Singapore mulai dari makanan, souvenir, pakaian, tas, dll. “Pasar Bugis ibaratnya sama dengan Pasar Johar di Semarang. Harganya murah dan juga lengkap”, kata Iqbal.
Akhirnya tibalah kita di penghujung dari rangkaian agenda dan kegiatan yang sudah direncanakan, yaitu melakukan perjalanan pulang ke Semarang. Pagi itu, Jumat (27/4) pukul 07.00 waktu Singapura kami semua sudah bersiap-siap dan packing untuk Check Out dari hotel menuju Bandara Changi Airport International. Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan ketika keberangkatan. Karena perjalanan pulang ini kita harus transit dulu di Bandara Soekarno-Hatta. Rute perjalanan pulang kami menggunakan maskapai penerbangan Flyscoot dengan jam keberangkatan pukul 11.20 waktu Singapura. Pesawat landing di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian dari bandara kami menuju ke Stasiun Pasar Senin dengan armada DAMRI karena dari Jakarta menuju Semarang kami menggunakan transportasi Kereta Api Gumarang jurusan Pasar Senin Jakarta - Pasar Turi Surabaya, dan kami turun di Stasiun Tawang Semarang. Jam Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senin pukul 15.30 WIB dan kami sampai di Stasiun Tawang pada pukul 23.00 WIB. Selanjutnya kami semua kembali ke UNNES dan pulang ke kos masing-masing menggunakan jasa antar online (Grab). Tiba di kos semua teman-teman bilingual langsung beristirahat karena sudah capek dan lelah melakukan perjalanan seharian dari pagi sampai dini hari. 



Rian Kurniawan (6101415067)