Mohamed Salah lahir di
Basion, Gharbia, Mesir, pada 15 Juni 1992. Ia tumbuh di sebuah desa kecil
bernama Najrij, sekitar 150 kilometer dari Ibu Kota Kairo. Tak jauh dari rumah
Salah, sekitar dua menit berjalan kaki, terdapat lapangan tempat anak-anak
bermain sepak bola. "Saya dan teman-teman selalu bermain bola di
sana," kata Salah mengenang masa kecilnya seperti dikutip
dari liverpool.com. Di antara teman-temannya itu, ada satu anak yang
sangat akrab dengannya. Suatu hari seusai bermain bola, kata Salah, teman
tersebut mengatakan,"Suatu hari kamu pasti akan menjadi pemain
hebat!". Ramalan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab bakat Salah dalam
mengolah bola memang sudah terlihat sejak kecil.
Salah kecil tak hanya
bermain bola di lapangan atau di jalan-jalan di desanya, tapi juga di
kompetisi-kompetisi lokal. Salah satu kompetisi yang diikutinya adalah Liga
Pepsi --kompetisi sepak bola untuk anak-anak. Kompetisi ini digelar di Kota
Tanta, sekitar 30 menit perjalanan darat dari Desa Najrij. Saat itu usianya
baru 14 tahun. Tubuhnya kecil dan kurus seperti capung. Namun ia sangat lincah
dan lihai memainkan bola. Permainannya yang atraktif ini memukau seorang
pencari bakat dari klub sepak bola Contractors FC (El Mokawloon) yang bermarkas
di Kairo. Saat itu juga pencari bakat ini langsung menawarkan kontrak untuknya.
"Usia saya baru 14 tahun ketika saya meneken kontrak dengan klub
profesional (Contractors FC)," kata Salah seperti dikutip dari laman resmi
Liverpool.
Setelah meneken
kontrak, bukan berarti segala sesuatunya menjadi mudah. Sebaliknya, Salah
menyebut periode ini sebagai masa-masa paling berat dalam hidupnya. Sebab
Contractor FC bermarkas di Kairo. Itu berarti Salah kecil harus menempuh jarak
150 kilometer dari dusunnya hanya untuk berlatih sepak bola. Waktu tempuh yang
lumayan lama untuk pergi-pulang latihan membuat Salah harus mengorbankan waktu
sekolahnya. Setiap hari, ia hanya belajar selama dua jam di sekolah, yakni
pada pukul 07.00 hingga 09.00. Setelah itu ia harus berpacu dengan waktu agar
bisa sampai di tempat latihan sebelum pukul 14.00. Latihan dimulai 30 menit
kemudian dan baru selesai sekitar pukul 18.00. Perjuangan belum berhenti, sebab
Salah masih harus kembali menempuh 4 jam perjalanan pulang. Masa remaja Salah
habis untuk sepak bola. Jadwal latihan yang padat plus perjalanan panjang yang
harus ditempuhnya untuk berlatih membuat Salah tak punya cukup waktu untuk
bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun ia cukup tabah untuk itu.
Sebab Salah menyimpan mimpi menjadi pemain sepak bola dunia. "Saya ingin
menjadi seperti Ronaldo (Luis Nazario de Lima), (Zinedine) Zidane, dan
(Francesco) Totti," katanya.
Perjuangan panjang
Salah menjadi pemain bintang tak sia-sia. Sebab, pelan tapi pasti, karier sepak
bola Salah terus melejit. Dari Contractors FC, Salah sempat direkrut FC
Basel, Fiorentina, Chelsea, sebelum akhirnya berlabuh di Liverpool, klub yang
membuat namanya bersinar. Bersama Liverpool, Salah telah mencetak 29 gol dari
31 pertandingan Liga Primer Inggris, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak
sementara di liga paling bergengsi di Inggris. Namanya kini bahkan
disejajarkan dengan nama-nama besar lain seperti Eden Hazard dan bahkan ada
yang menyebutnya Messi dari Mesir. Bukan sebutan yang berlebihan. Sebab,
seperti Messi, Salah pun lebih banyak bermain sebagai pemain sayap kanan. Ia
juga kidal dan tubuhnya mungil seperti Messi. Soal keincahan, Salah juga
11-12 dengan Messi.
Kini salah tak
hanya bermain untuk Liverpool, tapi ia juga memberikan sesuatu yang selama ini
mungkin tak lagi dirasakan para Kopites --julukan pendukung Liverpool-- setelah
mereka ditinggal Luis Suarez ke Barcelona, yakni kebanggaan!
(Muallipul
Arobi 166)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar