Hari
minggu pagi didampingi langit Kota Kudus yang sangat cerah. Wajah-wajah penuh
harapan datang dan berkumpul di halaman Dinas pendidikan dan Olahraga Kabupaten
kudus untuk melaksanakan acara yang sangat sacral. Sebut saja Upacara
pemberangkatan atlet kontingen Kabupaten Kudus. Yang pada pagi itu dilepas oleh utusan bapak Kepala
Dinas kabupaten Kudus yaitu Bapak Sri Haryadi Beberapa
alunan kata-kata penyemangan titipan bapak kepala dinas satu persatu terlontar
untuk para atlet yang akan bertanding esok hari yang kebetulan di pagi itu
tidak hanya atlet pencak silat yang akan bertanding. “Selamat
jalan dan seamat bertanding, junjung tinggi nama kabupaten kudus di level
provinsi “,
salah satu alunan kata yang terucap dari Sri Haryadi.Waktu
menunjukan pukul 09.00 WIB rangkaian acara pembukaan telah usai. Masing-masing
atlet berkumpul sesuai dengan cabornya.
Ke 3 atlet Pencak Silat Bangau Ruyung. Yang terdiri dari Kirani Fitria
Handayani, Muhammad Ridwan, Dan Sherly Qutrotunaini Masing masing turun di
kelas Dpi, Epa, Dan Fpi (beurutan). Yang kala itu di Dampingi Wahyu Abaskoro
(Oficial sekaligus Pelatih) dan Mas’ud (Manager). Melakukan pengulangan doa
pemberangkat kembali kemudian dilanjutan berangkat menuju ke Semarang karena
pertandingan kali ini akan di selenggarakan di kota semarang. Namun dihari Itu
tujuannya bukanlah gelanggang pertempuran namun mereka langsung menuju hotel
peristarhatan Di
dalam perjalanan yang di kemudikan langsung oleh sang manager mereka lebih
memilih tidur untuk menjaga kondisi. Meskipun sesekali salah satu mereka ada
yang terbangun untuk sedikit melirik kota-kota yang terlewati dalam perjalanan.
Pukul 11.30 mobil melesat memasuki kota semarang. Sampainya dikota Semarang mereka
langsung menuj Citra Grand Hotel yang berada dipusat kota Semarang Diseblah
Tugu Muda tepatnya. Dan pukul 12.00 mereka sampai dihotel kemudian melakukan
chek-in. Setelah chek-in selalesai Abas sang official memberikan instruksi
kepada ke 3 atlet untuk melakkan istirhat saja dan pukul 16.00 melakukan
latihan ringan untuk menjaga kondisi Tok..tok..tok
(bunyi ketokan pintu) disusul kalimat perintah “ Ayo bangun persiapan latihan”
instruksi yang sedikit tegas dari Abas untuk membangunkan atlet.
Didampingi senja yang memancar indah disore itu mereka berlatih ringan namun
tetap menggunakan budaya keseriusan hal itu terbukti dari banyaknya keringat
yang bercucuran dari pori pori kulit mereka.
Diujung LATIHAN Mas’ud berujar “ Kalian sudah dating jauh juah dari
Kudus jadi berikanlah yang terbaik untuk esok hari” Setelah latihan selesai
mereka melakukan bersih badan dan melakukan makan malam bersama-sama dan
setelah makan malam mereka cepat cepat melalukan istirahat untuk menjaga
kondisi. Hari telah
berganti pagi itu semuanya sudah siap berperang dengan kondisi dan strategi
masing masing. Mobil kontingen melesat diringi ramainya kota semarang untuk
menuju ke Gelanggang Jati Diri.
Pukul 08.00 pertandingan dimulai. Jadwal pertandingan dibagikan. Muncul nama
nama mereka Kirani
Fitria Handayani turun dikelas D putri dengan berat badan (51-55).
Mengawali pertandingan dengan baik. KIrani berhasil menang (5-0) dari lawannya
yang berasal dari Kabupaten Magelang. Kirani behasil menang dengan teknik
guntingan andalannya. Dengan hasil tersebut membawanya melaju ke babak semi
final. Pertandingan selanjutnya Muhammad
Ridwan di Partai ini akan menghadapi lawan yang berasal dari Kabupaten
Magelang. Pertandingan seru terjadi di partai ini. Di ronde 1 dan 2 Ridwan
sempat ketinggalan poin begitu jauh. Namun dengan semangat pantang menyerahnya
dia berhasil membalikan keadaan karena musuhnya yang mulai kelelahan. Dian
menang dengan serang tendangan tendangannya yang mematikan. Alhasil berhasil
mengakhiri pertandingan dengan kemenangan3-2 untuk Ridwan. Selanjutanya Sherly Qutrotunaini
merupakan andalan dari kabupaten kudus karena dia notabennya merupakan juara
Nasional. Dia harus menerima tantangan dari wakil Kabupaten Banjarnegara.
Mas’ud yang sebelumnya memprediksi bahwa Sherly akan menang mudah ternyata
salah . Dia mendapat perlawanan yang sngit. Meskipun hasilnya tetep Sherly
menang karena didukung pengalaman yang
sangat lebih jauh dibandingkan Sesi pagi
telah usai mereka melakukan makan siang ditempat pertandingan, setelah itu
melanjutkan pertandingan di babak semifinal, tak diduga pertandingan terlampaui
dengan mudah, tak lepas dari perjuangan anak-anak, sang pelatih Abas memberi
suntikan motivasi dan semangat untuk tetap focus dalam menjalani pertandingan
final. Selepas istirahat siang di hotel megah itu para pejuang melanjutkan
pertarungan di babak final. Dibabak final yang mendapatkan giliran untuk bertempur pertama ialah Kirani
Fitria Handayani ia harus beradu skil dengan wakil dari kabupaten demak. Nama
keduanya telah dipanggil untuk memasuki gelanggang pertempuran siap tidak siap
merekan harus bertanding
Bunyi gaungan gong babak pertama
terdengar. Keduanya nampak bermain hati hati sampai pada pertengahan babak
pertama akhirnya Kirani mampu untuk menjatuhkan lawanya. Lawannya juga tidak
mau mengalah begitu saja. Lawanya juga mebalas dengan tendangan tendangan yang
msduk ke tubuh kirani. Babak pertama selesai. Skor tidak jauh berbeda Kirani
unggul sementara dari lawannya.
Belanjut ke babak kedua laga mulai
panas dan sengit nama kirani masih stabil dalam bermain dan membuatnya masih
unggul sampai babak kedua usai. Namun mala petaka datang dibabak ketiga. Kirani
mulai melakukan beberapa kesalah mulai dari kurang fokus,emosi yang membuatnya
mendaptkan peringatan dari wasit berturut turut yang membuat point yang sudah
ia kumpulkan harus berkuran dan hingga diakhir dengan kesalahn memagang dan
memukul bersama yang semestinya tidak boleh. Dan membuat ia mendapatkan
pengurangan point yang cukup banyak dan membuat lawannya yang dari kabupaten
demak berhasil mengunggulinya dan kirani harus pua dengan medali Perak saja.
Lupakan kekalahan Kirani mungkin itu
yang terpikir dari pikiran coach abas. Lanjut ke pertandinga ridwan yang
mendapatkan lawan dari kabupten Solo. Yang notabennya rajanya provinsi Jawa
Tengah. Dan benar memang lawanya memiliki kemampuan yang lebih dari Ridwan
dibabak 1 dan 2 Ridwan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun dibabak ketiga Riwan
mulai berani untuk keuluar menyerang karena lawanya mengalami kelelahan, point
sedikit demi sedikit mulai terkerjar karena lawannya sudah tidak segas babak
1&2 .Namun sayang Ridwan sepertinya memang telat untuk panas waktu yang
dimiki kurang dan menjadikan ia harus mengakui kemenanagan dari wakil kota Solo
tersebut.
“Tersisa 1 wakil dari kabupaten
kudus yang harus berhasil tidak boleh gagal”, ujar coach Abas dengan penuh
semangat. Sherly harus berhadapan lawan dari kabupaten batang. Kasat mata
sherly memang unggul jauh dari lawannya namun apapun dapat terjadi diadalam
gelanggang. Sherly mengawali babak pertama dengan tenang namun point satu
persatu pasti untuk didapat ia berhasil unggul mudah dibabak pertama .
Dibabak kedua Sherli mulai
menggarang tendangan tendangan keras terlepas bantinga, guntingan satu persatu
masuk ketubuh lawannya.dan membuatnya unggul jauh dari lawannya tersebut.
Dibabak ketiga sepertinya Sherly
menginginkan pertandingan agar lebih cepat selesai dia menendang lebih keras
memukul lebih tajam dan akhirnya membuat lawannya tidak dapat melanjutkan
pertandingan dan membuatnya menang K.O dan mengantarkannya menjadi juara 1.
Dengan
pertarungan sengit dan penuh drama akhirnya tim Kabupaten Kudus memperoleh total satu emas
lewat Sherly
Qutrotunaini. Sedangkan kesedihan menghampiri Ridwan dan Kirani yang harus puas memperoleh
medali perak setelah masing-masing kalah dari Kontingen Surakarta dan Demak.
“Saya mengaku puas denga prestasi
yang telah diberikan anak anak. Kirani dan Ridwan masih memiliki waktu yang
panjang untuk terus semangat berlatih dan menjadi juara”, ujar coach abas
setelah upacara penyerahan medali selesai. Sebuah prestasi untuk kabupaten kudus dan Padepokan Bangau Ruyung. (Abaskoro 031),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar