Responsive Ads Here

Rabu, 23 Mei 2018

Pendekar Pencak Silat “Bangau Ruyung” Kembali Tancapkan Kekuatan di Level Provinsi



Hari minggu pagi didampingi langit Kota Kudus yang sangat cerah. Wajah-wajah penuh harapan datang dan berkumpul di halaman Dinas pendidikan dan Olahraga Kabupaten kudus untuk melaksanakan acara yang sangat sacral. Sebut saja Upacara pemberangkatan atlet kontingen Kabupaten Kudus. Yang pada pagi itu dilepas oleh utusan bapak Kepala Dinas kabupaten Kudus yaitu Bapak Sri Haryadi Beberapa alunan kata-kata penyemangan titipan bapak kepala dinas satu persatu terlontar untuk para atlet yang akan bertanding esok hari yang kebetulan di pagi itu tidak hanya atlet pencak silat yang akan bertanding. “Selamat jalan dan seamat bertanding, junjung tinggi nama kabupaten kudus di level provinsi “, salah satu alunan kata yang terucap dari Sri Haryadi.Waktu menunjukan pukul 09.00 WIB rangkaian acara pembukaan telah usai. Masing-masing atlet berkumpul sesuai dengan cabornya. Ke 3 atlet Pencak Silat Bangau Ruyung. Yang terdiri dari Kirani Fitria Handayani, Muhammad Ridwan, Dan Sherly Qutrotunaini Masing masing turun di kelas Dpi, Epa, Dan Fpi (beurutan). Yang kala itu di Dampingi Wahyu Abaskoro (Oficial sekaligus Pelatih) dan Mas’ud (Manager). Melakukan pengulangan doa pemberangkat kembali kemudian dilanjutan berangkat menuju ke Semarang karena pertandingan kali ini akan di selenggarakan di kota semarang. Namun dihari Itu tujuannya bukanlah gelanggang pertempuran namun mereka langsung menuju hotel peristarhatan                                                                                                                                       Di dalam perjalanan yang di kemudikan langsung oleh sang manager mereka lebih memilih tidur untuk menjaga kondisi. Meskipun sesekali salah satu mereka ada yang terbangun untuk sedikit melirik kota-kota yang terlewati dalam perjalanan. Pukul 11.30 mobil melesat memasuki kota semarang. Sampainya dikota Semarang mereka langsung menuj Citra Grand Hotel yang berada dipusat kota Semarang Diseblah Tugu Muda tepatnya. Dan pukul 12.00 mereka sampai dihotel kemudian melakukan chek-in. Setelah chek-in selalesai Abas sang official memberikan instruksi kepada ke 3 atlet untuk melakkan istirhat saja dan pukul 16.00 melakukan latihan ringan untuk menjaga kondisi                                                                                                                 Tok..tok..tok (bunyi ketokan pintu) disusul kalimat perintah “ Ayo bangun persiapan latihan” instruksi yang sedikit tegas dari Abas untuk membangunkan atlet. Didampingi senja yang memancar indah disore itu mereka berlatih ringan namun tetap menggunakan budaya keseriusan hal itu terbukti dari banyaknya keringat yang bercucuran dari pori pori kulit mereka.  Diujung LATIHAN Mas’ud berujar “ Kalian sudah dating jauh juah dari Kudus jadi berikanlah yang terbaik untuk esok hari” Setelah latihan selesai mereka melakukan bersih badan dan melakukan makan malam bersama-sama dan setelah makan malam mereka cepat cepat melalukan istirahat untuk menjaga kondisi. Hari telah berganti pagi itu semuanya sudah siap berperang dengan kondisi dan strategi masing masing. Mobil kontingen melesat diringi ramainya kota semarang untuk menuju ke Gelanggang Jati Diri. Pukul 08.00 pertandingan dimulai. Jadwal pertandingan dibagikan. Muncul nama nama mereka Kirani Fitria Handayani turun dikelas D putri dengan berat badan (51-55). Mengawali pertandingan dengan baik. KIrani berhasil menang (5-0) dari lawannya yang berasal dari Kabupaten Magelang. Kirani behasil menang dengan teknik guntingan andalannya. Dengan hasil tersebut membawanya melaju ke babak semi final.   Pertandingan selanjutnya Muhammad Ridwan di Partai ini akan menghadapi lawan yang berasal dari Kabupaten Magelang. Pertandingan seru terjadi di partai ini. Di ronde 1 dan 2 Ridwan sempat ketinggalan poin begitu jauh. Namun dengan semangat pantang menyerahnya dia berhasil membalikan keadaan karena musuhnya yang mulai kelelahan. Dian menang dengan serang tendangan tendangannya yang mematikan. Alhasil berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan3-2 untuk Ridwan. Selanjutanya Sherly Qutrotunaini merupakan andalan dari kabupaten kudus karena dia notabennya merupakan juara Nasional. Dia harus menerima tantangan dari wakil Kabupaten Banjarnegara. Mas’ud yang sebelumnya memprediksi bahwa Sherly akan menang mudah ternyata salah . Dia mendapat perlawanan yang sngit. Meskipun hasilnya tetep Sherly menang karena didukung  pengalaman yang sangat lebih jauh dibandingkan                                                                Sesi pagi telah usai mereka melakukan makan siang ditempat pertandingan, setelah itu melanjutkan pertandingan di babak semifinal, tak diduga pertandingan terlampaui dengan mudah, tak lepas dari perjuangan anak-anak, sang pelatih Abas memberi suntikan motivasi dan semangat untuk tetap focus dalam menjalani pertandingan final. Selepas istirahat siang di hotel megah itu para pejuang melanjutkan pertarungan di babak final. Dibabak final yang mendapatkan  giliran untuk bertempur pertama ialah Kirani Fitria Handayani ia harus beradu skil dengan wakil dari kabupaten demak. Nama keduanya telah dipanggil untuk memasuki gelanggang pertempuran siap tidak siap merekan harus bertanding
            Bunyi gaungan gong babak pertama terdengar. Keduanya nampak bermain hati hati sampai pada pertengahan babak pertama akhirnya Kirani mampu untuk menjatuhkan lawanya. Lawannya juga tidak mau mengalah begitu saja. Lawanya juga mebalas dengan tendangan tendangan yang msduk ke tubuh kirani. Babak pertama selesai. Skor tidak jauh berbeda Kirani unggul sementara dari lawannya.
            Belanjut ke babak kedua laga mulai panas dan sengit nama kirani masih stabil dalam bermain dan membuatnya masih unggul sampai babak kedua usai. Namun mala petaka datang dibabak ketiga. Kirani mulai melakukan beberapa kesalah mulai dari kurang fokus,emosi yang membuatnya mendaptkan peringatan dari wasit berturut turut yang membuat point yang sudah ia kumpulkan harus berkuran dan hingga diakhir dengan kesalahn memagang dan memukul bersama yang semestinya tidak boleh. Dan membuat ia mendapatkan pengurangan point yang cukup banyak dan membuat lawannya yang dari kabupaten demak berhasil mengunggulinya dan kirani harus pua dengan medali Perak saja.
            Lupakan kekalahan Kirani mungkin itu yang terpikir dari pikiran coach abas. Lanjut ke pertandinga ridwan yang mendapatkan lawan dari kabupten Solo. Yang notabennya rajanya provinsi Jawa Tengah. Dan benar memang lawanya memiliki kemampuan yang lebih dari Ridwan dibabak 1 dan 2 Ridwan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun dibabak ketiga Riwan mulai berani untuk keuluar menyerang karena lawanya mengalami kelelahan, point sedikit demi sedikit mulai terkerjar karena lawannya sudah tidak segas babak 1&2 .Namun sayang Ridwan sepertinya memang telat untuk panas waktu yang dimiki kurang dan menjadikan ia harus mengakui kemenanagan dari wakil kota Solo tersebut.
            “Tersisa 1 wakil dari kabupaten kudus yang harus berhasil tidak boleh gagal”, ujar coach Abas dengan penuh semangat. Sherly harus berhadapan lawan dari kabupaten batang. Kasat mata sherly memang unggul jauh dari lawannya namun apapun dapat terjadi diadalam gelanggang. Sherly mengawali babak pertama dengan tenang namun point satu persatu pasti untuk didapat ia berhasil unggul mudah dibabak pertama .
            Dibabak kedua Sherli mulai menggarang tendangan tendangan keras terlepas bantinga, guntingan satu persatu masuk ketubuh lawannya.dan membuatnya unggul jauh dari lawannya tersebut.
            Dibabak ketiga sepertinya Sherly menginginkan pertandingan agar lebih cepat selesai dia menendang lebih keras memukul lebih tajam dan akhirnya membuat lawannya tidak dapat melanjutkan pertandingan dan membuatnya menang K.O dan mengantarkannya menjadi juara 1.
 Dengan pertarungan sengit dan penuh drama akhirnya tim Kabupaten Kudus memperoleh total satu emas lewat Sherly Qutrotunaini. Sedangkan kesedihan menghampiri  Ridwan dan Kirani yang harus puas memperoleh medali perak setelah masing-masing kalah dari Kontingen Surakarta dan Demak.
            “Saya mengaku puas denga prestasi yang telah diberikan anak anak. Kirani dan Ridwan masih memiliki waktu yang panjang untuk terus semangat berlatih dan menjadi juara”, ujar coach abas setelah upacara penyerahan medali selesai. Sebuah prestasi untuk kabupaten kudus dan Padepokan Bangau Ruyung. (Abaskoro 031),

Tidak ada komentar:

Posting Komentar