Responsive Ads Here

Rabu, 23 Mei 2018

Mini News Paper



Radja Nainggolan Tidak Dibawa ke Rusia, Indonesia siap menerimaDescription: C:\Users\acer\Downloads\rajda.jpg
                Pelatih Belgia merilis daftar pemain yang akan berjuang membela Belgia. Namun pada daftar tersebut tak ditemukan nama pemain AS Roma, Radja Nainggolan.
                Akibat dari pencoretan nama radja nainggolan publik kini ramai membuat meme untuk mengungkapkan kekecewaan mereka.  Tak sekedar meme netixzen indonesia juga meminta Radja Nainggolan kembali ke Indonesia saja.
                “Keputusan pelatih belgia ini membuat saya sangat kecewa karena tidak bisa menyaksika aksi sang Radja”, ujar abas yang sangat kecewa dengan keputusan pelatih belgia tersebut. Dan mungkin.
                Memiliki keturunan darah Indonesia, Radja memang kerap terlihat di media sosialnya yang mengamati persepakbolaan indonesia.
                Jika memang sang Radjan siap untuk dinaturalisasi tentunya masyarakat indonesia pasti akan sangat menanti  aksi sang Radja di rumput indonesia. Namun mungkin itu merupakan hanya sekedar harapan (Abaskorp031)


Bangkitlah Persiku Kudusku
Kudus, Rabu (18/04) - Persiku Kudus mau tidak mau harus menang untuk dapat lolos ke babak perempatfinal Liga 3 Zona Jawa Tengah 2018. Dugaan itu setelah tim berjuluk Macan Muria takluk dari Persekat Kabupaten Tegal dengan skor 3-2, dilanjutan babak penyisihan Grup A Liga Jateng di Stadion Trisanja Slawi, Kabupaten Tegal. Pasalnya dengan dua laga sisa yang dimiliki, Macan Muria hampir pasti gagal melaju ke babak selanjutnya.
Bertamu ke markas Persekat, anak asuhan Hidayat mengusung misi mencuri point. Kesungguhan itu terlihat dari strategi yang diterapkan sang pelatih, dengan memasang 4 penyerang di barisan depan. Untuk menambah daya gedor.
Sayang tim Macam Muria lengah di awal pertandingan. Gawang Persiku yang dijaga Arya Fuat sudah kebobolan tiga menit usai kick off. Ada pemain kembali bergelora ketika Doni Pamungkas menyamakan kedudukan pada menit 41, dan mampu bertahan hingga babak pertama selesai.
Setelah stengah pertandingan pertandingan berlangsung semakin sengit. kedua kesebelasan silih berganti melakukan serangan. Lagi-lagi tuan rumah mampu kembali unggul setelah Ady Eko mencetak gol. Sebelum akhirnya disamakan Afrizan pada menit ke 64. Skor imbang 2-2, tetapi akhirnya tim tuan rumah mencetak gol terakhir pada menit 70 oleh M Faris.
Manajer Persiku Sukma Oni menyatakan, dalam laga kemarin sebenarnya skema dari tim pelatih berjalan baik. Hanya, pasukan asuhan Hidayat itu kecolongan di tendangan bebas.”Kami sudah menyerang. Skema pelatih berjalan baik. Tapi kami kecolongan di bola-bola mati,” terangnya kepada reporter radar Kudus.
Akan tetapi harapan itu masih ada jika beberapa hal terjadi. "Kita masih mungkin bisa lolos meskipun kemungkinannya kecil", kata Hidayat selaku Pelatih Persiku kepada isknews.com.
Pelatih yang akrab disapa Yayt itu menyampaikan, kepatian lolos atau tidaknya Persiku bergantung pada pertandingan antara Persibara Banjarnegara melawan Persekat Kabupaten Tegal.
Jika pertandingan tersebut dimenangkan tim tamu yaitu Persibara, maka peluang Persiku kembali sama kuat dengan Persibara. Akan tetapi jika pertandingan berakhir minimal imbang atau kemenangan untuk Persekat, hampir dapat dipastikan Persiku gagal menuju ke perempatfinal.
Jika nantinya Persekat dapat memenangkan pertandingan, Persiku masih memiliki peluang lolos dengan syarat menyapu bersih dua laga sisa. Termasuk menjamu Persibara di pertandingan terakhir.
Meskipun nantinya persibara mampu menang atas PSIK Klaten, namun apabila pada pertandingan terakhir kalah dari Persiku dengan skor yang cukup banyak, bisa jadi yang lolos ke perempat final adalah Persiku.
Sebelumnya Persiku menang telak dari PSIK Klaten dengan lima gol tanpa balas di Stadion Kridosono, Blora, Minggu (15/04).
Sementara itu Pelatih PSIK Prasetyo Sugiyanto mangakui keunggulan Persiku. Di samping itu anak asuhannya juga kalah mental. "Kami hanya bisa berharap di laga berikutnya dapat bermain maksimal" ujar Prasetyo Sugiyanto selaku Pelatih PSIK.


 


Pendekar Pencak Silat Bangau Ruyung Kembali Tancapkan Kekuatan di Level Provinsi
            Hari minggu pagi didampingi langit Kota Kudus yang sangat cerah. Wajah-wajah penuh harapan datang dan berkumpul di halaman Dinas pendidikan dan Olahraga Kabupaten kudus untuk melaksanakan acara yang sangat sacral. Sebut saja Upacara pemberangkatan atlet kontingen Kabupaten Kudus. Yang pada pagi itu dilepas oleh utusan bapak Kepala Dinas kabupaten Kudus yaitu Bapak Sri Haryadi                                                                                                                    Beberapa alunan kata-kata penyemangan titipan bapak kepala dinas satu persatu terlontar untuk para atlet yang akan bertanding esok hari yang kebetulan di pagi itu tidak hanya atlet pencak silat yang akan bertanding. “Selamat jalan dan seamat bertanding, junjung tinggi nama kabupaten kudus di level provinsi “, salah satu alunan kata yang terucap dari Sri Haryadi.                                                 Waktu menunjukan pukul 09.00 WIB rangkaian acara pembukaan telah usai. Masing-masing atlet berkumpul sesuai dengan cabornya. Ke 3 atlet Pencak Silat Bangau Ruyung. Yang terdiri dari Kirani Fitria Handayani, Muhammad Ridwan, Dan Sherly Qutrotunaini Masing masing turun di kelas Dpi, Epa, Dan Fpi (beurutan). Yang kala itu di Dampingi Wahyu Abaskoro (Oficial sekaligus Pelatih) dan Mas’ud (Manager). Melakukan pengulangan doa pemberangkat kembali kemudian dilanjutan berangkat menuju ke Semarang karena pertandingan kali ini akan di selenggarakan di kota semarang. Namun dihari Itu tujuannya bukanlah gelanggang pertempuran namun mereka langsung menuju hotel peristarhatan                                                                                                                                     Di dalam perjalanan yang di kemudikan langsung oleh sang manager mereka lebih memilih tidur untuk menjaga kondisi. Meskipun sesekali salah satu mereka ada yang terbangun untuk sedikit melirik kota-kota yang terlewati dalam perjalanan. Pukul 11.30 mobil melesat memasuki kota semarang. Sampainya dikota Semarang mereka langsung menuj Citra Grand Hotel yang berada dipusat kota Semarang Diseblah Tugu Muda tepatnya. Dan pukul 12.00 mereka sampai dihotel kemudian melakukan chek-in. Setelah chek-in selalesai Abas sang official memberikan instruksi kepada ke 3 atlet untuk melakkan istirhat saja dan pukul 16.00 melakukan latihan ringan untuk menjaga kondisi                                                                                                              Tok..tok..tok (bunyi ketokan pintu) disusul kalimat perintah “ Ayo bangun persiapan latihan” instruksi yang sedikit tegas dari Abas untuk membangunkan atlet. Didampingi senja yang memancar indah disore itu mereka berlatih ringan namun tetap menggunakan budaya keseriusan hal itu terbukti dari banyaknya keringat yang bercucuran dari pori pori kulit mereka.  Diujung LATIHAN Mas’ud berujar “ Kalian sudah dating jauh juah dari Kudus jadi berikanlah yang terbaik untuk esok hari” Setelah latihan selesai mereka melakukan bersih badan dan melakukan makan malam bersama-sama dan setelah makan malam mereka cepat cepat melalukan istirahat untuk menjaga kondisi.                 Hari telah berganti pagi itu semuanya sudah siap berperang dengan kondisi dan strategi masing masing. Mobil kontingen melesat diringi ramainya kota semarang untuk menuju ke Gelanggang Jati Diri. Pukul 08.00 pertandingan dimulai. Jadwal pertandingan dibagikan. Muncul nama nama mereka                                                                                                                          Kirani Fitria Handayani turun dikelas D putri dengan berat badan (51-55). Mengawali pertandingan dengan baik. KIrani berhasil menang (5-0) dari lawannya yang berasal dari Kabupaten Magelang. Kirani behasil menang dengan teknik guntingan andalannya. Dengan hasil tersebut membawanya melaju ke babak semi final.                                                                        Pertandingan selanjutnya Muhammad Ridwan di Partai ini akan menghadapi lawan yang berasal dari Kabupaten Magelang. Pertandingan seru terjadi di partai ini. Di ronde 1 dan 2 Ridwan sempat ketinggalan poin begitu jauh. Namun dengan semangat pantang menyerahnya dia berhasil membalikan keadaan karena musuhnya yang mulai kelelahan. Dian menang dengan serang tendangan tendangannya yang mematikan. Alhasil berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2 untuk Ridwan.                                                                                                                                  Selanjutanya Sherly Qutrotunaini merupakan andalan dari kabupaten kudus karena dia notabennya merupakan juara Nasional. Dia harus menerima tantangan dari wakil Kabupaten Banjarnegara. Mas’ud yang sebelumnya memprediksi bahwa Sherly akan menang mudah ternyata salah . Dia mendapat perlawanan yang sngit. Meskipun hasilnya tetep Sherly menang karena didukung  pengalaman yang sangat lebih jauh dibandingkan                                                                        Sesi pagi telah usai mereka melakukan makan siang ditempat pertandingan, setelah itu melanjutkan pertandingan di babak semifinal, tak diduga pertandingan terlampaui dengan mudah, tak lepas dari perjuangan anak-anak, sang pelatih Abas memberi suntikan motivasi dan semangat untuk tetap focus dalam menjalani pertandingan final. Selepas istirahat siang di hotel megah itu para pejuang melanjutkan pertarungan di babak final. Dibabak final yang mendapatkan  giliran untuk bertempur pertama ialah Kirani Fitria Handayani ia harus beradu skil dengan wakil dari kabupaten demak. Nama keduanya telah dipanggil untuk memasuki gelanggang pertempuran siap tidak siap merekan harus bertanding
            Bunyi gaungan gong babak pertama terdengar. Keduanya nampak bermain hati hati sampai pada pertengahan babak pertama akhirnya Kirani mampu untuk menjatuhkan lawanya. Lawannya juga tidak mau mengalah begitu saja. Lawanya juga mebalas dengan tendangan tendangan yang msduk ke tubuh kirani. Babak pertama selesai. Skor tidak jauh berbeda Kirani unggul sementara dari lawannya.
            Belanjut ke babak kedua laga mulai panas dan sengit nama kirani masih stabil dalam bermain dan membuatnya masih unggul sampai babak kedua usai. Namun mala petaka datang dibabak ketiga. Kirani mulai melakukan beberapa kesalah mulai dari kurang fokus,emosi yang membuatnya mendaptkan peringatan dari wasit berturut turut yang membuat point yang sudah ia kumpulkan harus berkuran dan hingga diakhir dengan kesalahn memagang dan memukul bersama yang semestinya tidak boleh. Dan membuat ia mendapatkan pengurangan point yang cukup banyak dan membuat lawannya yang dari kabupaten demak berhasil mengunggulinya dan kirani harus pua dengan medali Perak saja.
            Lupakan kekalahan Kirani mungkin itu yang terpikir dari pikiran coach abas. Lanjut ke pertandinga ridwan yang mendapatkan lawan dari kabupten Solo. Yang notabennya rajanya provinsi Jawa Tengah. Dan benar memang lawanya memiliki kemampuan yang lebih dari Ridwan dibabak 1 dan 2 Ridwan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun dibabak ketiga Riwan mulai berani untuk keuluar menyerang karena lawanya mengalami kelelahan, point sedikit demi sedikit mulai terkerjar karena lawannya sudah tidak segas babak 1&2 .Namun sayang Ridwan sepertinya memang telat untuk panas waktu yang dimiki kurang dan menjadikan ia harus mengakui kemenanagan dari wakil kota Solo tersebut.
            “Tersisa 1 wakil dari kabupaten kudus yang harus berhasil tidak boleh gagal”, ujar coach Abas dengan penuh semangat. Sherly harus berhadapan lawan dari kabupaten batang. Kasat mata sherly memang unggul jauh dari lawannya namun apapun dapat terjadi diadalam gelanggang. Sherly mengawali babak pertama dengan tenang namun point satu persatu pasti untuk didapat ia berhasil unggul mudah dibabak pertama .
            Dibabak kedua Sherli mulai menggarang tendangan tendangan keras terlepas bantinga, guntingan satu persatu masuk ketubuh lawannya.dan membuatnya unggul jauh dari lawannya tersebut.
            Dibabak ketiga sepertinya Sherly menginginkan pertandingan agar lebih cepat selesai dia menendang lebih keras memukul lebih tajam dan akhirnya membuat lawannya tidak dapat melanjutkan pertandingan dan membuatnya menang K.O dan mengantarkannya menjadi juara 1.
 Dengan pertarungan sengit dan penuh drama akhirnya tim Kabupaten Kudus memperoleh total satu emas lewat Sherly Qutrotunaini. Sedangkan kesedihan menghampiri  Ridwan dan Kirani yang harus puas memperoleh medali perak setelah masing-masing kalah dari Kontingen Surakarta dan Demak.
            “Saya mengaku puas denga prestasi yang telah diberikan anak anak. Kirani dan Ridwan masih memiliki waktu yang panjang untuk terus semangat berlatih dan menjadi juara”, ujar coach abas setelah upacara penyerahan medali selesai
 

Gaya Menulis Anak Olahraga ?? Jangan diremehkan
Sport jurnalisme merupakan salah satu mata kuliah pilihan di dalam jurusan PJKR. Mata kuliah tersebut membuat seorang anak yang pandai di bidang olahraga mau tidak mau harus melebai-lebaikan diri dalam berbahasa.
Kuliah yang tidak wajib untuk diambil ini malah memiliki peminat yang cukup banyak dikalangan mahasiswa pjkr. Gak tau apa alasannya mungkin di pandangan mereka menulis dibidang olahrga lebih mengasikan kali ya.
Namun seiring berjalannya waktu semakin kesini kuliah serasa semakin berat. Mengapa demikian?  Mungkin karena pasion anak olahraga yang kurang singkron dengan kebiasan duduk didepan laptop dan harus memikirkan merangkai dan menciptakan sastra yang indah agar dapat dinikmati para pembaca.
Anak olahraga biasanya pecicilan, males didepan laptop ya sih emang bener seperti itu.  Eits jangan salah, Jika seorang anak oalahraga mau untuk belajar akan banyak sekali bahan yang enak untuk ditulis dan selalu menjadi tranding. Bagaimana tidak olahraga sekarang sudah menjadi tranding dikalangan anak muda zaman now .
Jadi semuanya itu tergantung dari si penulisnya itu sendiri. Namun jikan menulis dibidangnyakan bahan yang ditulis pasti akan lebih nyambung dan akan lebih enak dibaca dengan bahasa bahasa yang baik yang akan lebih bisa dinikmati para pecinta olahraga.
“jangan terpaku dengan Olahraga saja olahraga juga mampu memndatang uang yang lebih kalo kita mampu membaca setiap peluangnya” , Ujar Eskar wartam salah satu koran ternama didunia.
Intinya jika kita mau tekun dalam belatih berbahsa yang baik dan benar menulis bukan menjadi masalah yang besar. Namun mampu menhasilkan uang yang besar. Apalagi sekarang zaman sudah canggih menulispun dapat dipublikasikan dengan sangat mudah tanpa harus terikat dengan perusahaan koran maupun perusahan pers lainya.
Kita juga bisa berdiri sendiri sebagai penulis berita. Kita bisa mengupload hasil tulisan tulisan kita di you tube blog dll. Jadi kuliah sport jurnalisme di PJKR ini sangat bermanfaat untuk kedepannya karena zaman yang semakin canggih dan masyarakat juga semakin membutuhkan bacaan-bacaan yang berkualitas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar