Responsive Ads Here

Rabu, 23 Mei 2018

SPI Menyurutkan Niat Calon Pendaftar Ujian Mandiri di PJKR Unnes

Hadirnya SPI (Sumbangan Pembangunan Institusi) nampaknya hal tersebut akan menyurutkan niatan calon pendaftar di PJKR Unnes. Hal itu dikarenakan tingginya angka SPI yang dibebankan kepada calon mahasiswa baru yang mendaftar pada jalur Ujian Mandiri di  jurusan FIK Unnes. “Kalau keadaan seperti tersebut saya harus lulus pada jalur SBMPTN kalupaun tidak lebih baik menunggu satu tahun lagi”, ujar Ibsyar Abdillah salah satu calon pendaftar di PJKR Unnes.
Dengan keadaan orangtua yang memang hanya sebatas kata cukup akan mustahil tampaknya bagi calon pedaftar untuk bisa menyelesaikan beban SPI seperti dirinya. Memang hal ini menuai banyak kontra dari berbagai pihak tidak terkecuali dari mahasiswa PJKR saat ini. “Kalau dari saya sendiri dengan kebijakan ini sangat memberatkan bari calon mahasiswa, karena ini hitungannya sudah dalam kategori yang sangat besar”, ujar Anaz Haryansyah selaku mahasiswa PJKR 2015.
Kemungkinan akan terjadi penurunan minat calon mahasiswa baru yang akan mendaftar ujian mandiri di Unnes terutama di jurusan PJKR. Sepertinya sudah ada rambu-rambu dari beberapa orang yang mengurungkan niatannya untuk mendaftar di Unnes. SPI sendiri mencapai angka dua puluh juta rupiah dan bisa lebih dari itu.
Wacana SPI sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu namun hal tersebut didemo besar-besaran oleh mahasiswa, karena dinilai tidak sesuai dengan kemampuan orangtua mahasiswa. Sepertinya dengan dimunculkannya wacana tersebut kembali pada tahun ini akan ada kembali demo yang akan dilakukan oleh banyak mahasiswa Unnes. Karena apabila melihat fasilitas yang ada di PJKR sendiri belum bisa dikatakan berkualitas, karena belum ada AC dan masih banyak lapangan yang digunakan untuk beberapa cabang olahraga sekaligus, seperti contoh lapangan outdoor belakang yang digunakan untuk voli, basket maupun hockey. Belum lagi fasilitas ataupun alat-alat olahraga yang ada di PJKR hampir menuju kata rusak dan tidak layak, bahkan yang ada di dalam ruangan fitnes banyak alat yang tidak bisa digunakan.
Apabila memang SPI terpaksa diberlakukan maka harus ada peningkatan kualitas fasilitas yang harus dikerjakan secara cepat dan bisa dimanfaatkan mahasiswa baru pada tahun ini. Mengenai jumlah SPI harus dikoreksi kembali dengan disesuaikan kemampuan masyarakat pada umumnya, karena pendidikan yang layak merupakan hak siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar